Sekitar awal bulan Februari, saya menemukan undangan pernikahan dari teman se-alumni di sebuah jenjang sekolah. Undangannya berupa link menuju sebuah website yang tentunya masih asing bagi saya.
Ini apaan sih?
Setelah memantau perbincangan di grup terkait undangan itu, yang intinya mengajak semua teman sekelas untuk datang, saya membuka link tersebut. Antara norak atau memang karena belum tahu, saya merasa senang melihat tampilan undangan di laman website tersebut.
Esok hari, saya menghubungi secara pribadi ke teman yang akan menikah. Selain untuk menyatakan senang mendapat undangan, saya juga mengaku senang melihat undangan tersebut.
Tentu, sekaligus saya ucapkan permintaan maaf, karena tidak bisa hadir ke pernikahan tersebut. Beruntung, teman saya cepat memahami.
Setelah itu, saya mulai bergerilya mencari informasi terkait undangan pernikahan tersebut yang kemudian saya kenal dengan sebutan 'undangan nikah digital'. Ternyata ada banyak website yang menyediakan undangan nikah digital.
Saya awali dulu dengan menyelami website yang digunakan teman saya. Setelah paham isi dan aturan mainnya, saya mencari website lain sebagai perbandingan.
Ada 6 website yang saya kunjungi, dengan dua di antaranya saya perbandingkan. Ada kelemahan, ada kelebihan.
Faktor yang paling mendasar yang saya duga dapat memengaruhinya adalah kapan website itu terbentuk. Jika sebuah website lama terbentuk, maka ia akan melakukan perkembangan dan improvisasi. Jika masih baru terbentuk, biasanya masih kaku terhadap regulasi.
Namun, keuntungan dari website yang baru terbentuk adalah mampu membuat regulasi yang berbeda dan isi yang berbeda. Hanya saja, itu akan terjadi jika mereka telah melakukan riset terlebih dahulu.
Jika berdasarkan penemuan saya yang hanya sekilas mencari tahu, terkumpul 6 website yang menyediakan undangan nikah digital. Artinya, ada lebih dari dua pilihan untuk dijadikan referensi dalam membentuk website baru yang lebih menarik.