Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Undangan Pernikahan Digital, di Antara Etika dan Zaman

24 Februari 2021   22:37 Diperbarui: 25 Februari 2021   13:34 1377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jarak, nilai kesopanan, dan faktor orang (kaum) tua menjadi pertimbangan dalam memberi undangan nikah. Gambar: Dok.pribadi/Deddy HS

"Kepada temanku, H. Ir. Denu Hehehe di Istana Kepresidenan"

Kenapa harus sedetail itu? Karena, yang menerima kedatangan undangan tersebut belum tentu orang yang diundang. Bisa saja ajudannya, dan semacamnya.

Terkadang, norma kesopanan dan unsur etika di dalam undangan nikah berkaitan pada persepsi siapa yang menerima. Kalau yang menerima orang lebay, undangan tersebut akan ditanggapi dengan lebay.

Itulah mengapa, soal undangan nikah digital ini juga masih perlu dikaji terkait nilai etikanya. Karena, masih sangat erat terkait subjektivitas bagi si penerima undangan.

Kita beralih ke faktor ketiga tentang perbedaan dampak undangan nikah digital dengan undangan nikah cetak.

Faktor ketiga, alias yang terakhir adalah tentang zaman. Zaman generasi orang tua saya menikah dengan zaman generasi saya menikah pasti berbeda.

Itulah mengapa, keberadaan undangan nikah digital seharusnya sudah dimaklumi. Bahkan, ini belum berbicara tentang keadaan bumi yang terserang virus Corona, yang mendorong banyak orang melakukan improvisasi secara digital ke dalam sendi-sendi hidupnya.

Artinya, seiring berjalannya waktu kita perlu menyesuaikan keadaan, berdasarkan zaman. Jika orang dulu berpacaran harus saling mengirim surat, maka sekarang orang berpacaran bisa saling chat, untuk melepas kangen.

Orang dulu yang terpisah oleh jarak yang jauh dan sesekali baru bisa bertemu, harus membuat janji untuk bertemu lagi di tempat yang sama. Artinya, orang zaman dulu perlu mengingat dan bisa saja ada salah satu pihak yang lupa dan janji teringkari.

Sedangkan, orang zaman sekarang bisa lebih mudah membuat janji pertemuan, dan tidak membutuhkan waktu lama untuk membuat janji pertemuan kembali. Hal ini juga seperti dalam memberikan undangan pernikahan.

Jika hari ini undangannya sudah jadi, mengapa harus menunggu besok untuk disebarkan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun