Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Penyebab Orang Asing Bisa Menjadi Orang Penting

8 Februari 2021   20:32 Diperbarui: 8 Februari 2021   21:06 492
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pada struktur pemain, hanya kiper yang masih dikuasai pemain asli Indonesia. Gambar: Bola.com

Secara teori, itu bisa terjadi. Tetapi, secara praktik mungkin itu sulit diwujudkan.

Bukti dari elemen lain yang mendukung pola inferior kita terhadap orang asing adalah di sepak bola. Minimal sejak 2000-an akhir sampai ke 2010-an akhir, kita bukannya makin hebat, tapi makin menurun akibat ketergantungan kepada pemain/pelatih asing di struktur sepak bola kita.

Padahal, kedatangan pemain asing dan pelatih asing kabarnya untuk "dicuri" pengetahuan dan pengalamannya. Namun, pada kenyataannya, kita tidak jarang mengharap mereka dinaturalisasi.

Jika mereka dinaturalisasi, sudah pasti pemain asli Indonesia makin sulit menembus skuad Timnas Indonesia. Bukankah itu sudah dapat dikatakan telah membentuk mentalitas inferior kita?

Pada struktur pemain, hanya kiper yang masih dikuasai pemain asli Indonesia. Gambar: Bola.com
Pada struktur pemain, hanya kiper yang masih dikuasai pemain asli Indonesia. Gambar: Bola.com
Itu contoh sederhana--karena bukan dari ranah pekerjaan umum--yang untungnya dapat kita lihat dengan jelas. Namun, contoh sederhana itu bisa menjadi gambaran kompleks untuk melihat, menilai, atau minimal menduga praktik yang sama di elemen-elemen lain.

Jadi, kalau ingin mengubah mentalitas negatif alias pola pikir inferior kita terhadap orang asing, maka saya sarankan untuk memperhatikan 4 poin tersebut. Siapa tahu, kita masih mengalaminya.

Saya pernah, dan mungkin tanpa sadar juga masih bisa mengalaminya. Entah, kapan dan di mana.

Semoga, kita bisa bergandengan tangan untuk mengubah mentalitas inferior kita bersama-sama. Semangat, Indonesia!

Malang, 8 Februari 2021
Deddy Husein S.

Terkait: Kompas.com, Kontan.co.id, Undip.ac.id, Bola.com.
Baca juga: 

Kisah Gumun dan Murah Senyum kepada WNA

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun