Secara teori, itu bisa terjadi. Tetapi, secara praktik mungkin itu sulit diwujudkan.
Bukti dari elemen lain yang mendukung pola inferior kita terhadap orang asing adalah di sepak bola. Minimal sejak 2000-an akhir sampai ke 2010-an akhir, kita bukannya makin hebat, tapi makin menurun akibat ketergantungan kepada pemain/pelatih asing di struktur sepak bola kita.
Padahal, kedatangan pemain asing dan pelatih asing kabarnya untuk "dicuri" pengetahuan dan pengalamannya. Namun, pada kenyataannya, kita tidak jarang mengharap mereka dinaturalisasi.
Jika mereka dinaturalisasi, sudah pasti pemain asli Indonesia makin sulit menembus skuad Timnas Indonesia. Bukankah itu sudah dapat dikatakan telah membentuk mentalitas inferior kita?
Jadi, kalau ingin mengubah mentalitas negatif alias pola pikir inferior kita terhadap orang asing, maka saya sarankan untuk memperhatikan 4 poin tersebut. Siapa tahu, kita masih mengalaminya.
Saya pernah, dan mungkin tanpa sadar juga masih bisa mengalaminya. Entah, kapan dan di mana.
Semoga, kita bisa bergandengan tangan untuk mengubah mentalitas inferior kita bersama-sama. Semangat, Indonesia!
Malang, 8 Februari 2021
Deddy Husein S.
Terkait: Kompas.com, Kontan.co.id, Undip.ac.id, Bola.com.
Baca juga:Â
Kisah Gumun dan Murah Senyum kepada WNA