Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Bagus Kahfi, Garuda Select, dan Menjalani Proses di FC Utrecht

6 Februari 2021   18:51 Diperbarui: 6 Februari 2021   21:27 844
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu generasi SAD Uruguay. Gambar: via Goal.com

Memang, beda jarak pasti ada perbedaan suhu, namun itu tidak akan seekstrem perbedaan antara Indonesia dengan Italia. Atas dasar itu, adaptasi pemain dengan lingkungan di Uruguay lebih cepat, dan bisa fokus segera ke faktor teknis.

Beberapa pemain juga terlihat mulai menunjukkan performanya. Seperti Syamsir Alam, Alan Martha, hingga Manahati Lestusen.

Setelah mengarungi satu musim kompetisi, para pemain mulai menarik perhatian hingga ke publik Indonesia. Para pemain juga mulai mendapatkan kesempatan trial dan bermain di klub luar negeri. Seperti, CS Vise di Belgia dan DC United di Amerika Serikat.

Pemain yang paling menonjol saat itu adalah Syamsir Alam. Ia digadang-gadang akan menjadi penerus generasi penyerang tajam yang dimiliki Indonesia seperti Bambang Pamungkas salah satunya.

Salah satu generasi SAD Uruguay. Gambar: via Goal.com
Salah satu generasi SAD Uruguay. Gambar: via Goal.com
Namun, harapan itu seperti menjadi beban bagi Alam. Dia mulai tidak berhasil berkembang, meski sempat mendapatkan panggilan timnas.

Kariernya menjadi semakin terpuruk ketika ia gagal bersaing di level klub, bahkan di Indonesia. Hingga seperti yang kita tahu, bahwa Syamsir Alam kini lebih dikenal sebagai selebrita dibanding sebagai pesepak bola.

Nasib kurang beruntung di bidang sepak bola juga dialami Reffa Money dan Alan Martha. Reffa kini menjadi anggota militer, sedangkan Alan sepertinya masih berjuang menumbuhkan lagi kesempatan bermain bola.

Namun, dari sekian alumni "SAD Uruguay", masih cukup banyak yang bisa menjaga kariernya di sepak bola. Salah satu yang luar biasa tentu Yanto Basna, yang kini akrab dengan Liga Thailand (Thai League 2 dan Thai League 1).

Yanto, Manahati, Alfin Tuasalamony, Rizky Pellu, hingga Ryuji Utomo masih berada di level terbaik. Termasuk Hansamu Yama Pranata yang masih sering menjadi pemain andalan di timnas.

Setelah mengarungi program yang cukup panjang di Uruguay (2008-2012), Indonesia sempat tidak ada kabar dalam upaya membentuk skuad "pembenihan" timnas. Itu juga dikarenakan adanya beragam konflik di sepak bola Indonesia, seperti dualisme federasi, sanksi FIFA, sampai praktik suap-menyuap.

Hingga kemudian, pada 2019 muncul "Garuda Select". Tim ini berisi pemain-pemain muda yang berusia di bawah 19 tahun, yang sebagian besar berawal dari alumni Timnas U-16 atau U-17 yang sempat menjuarai Piala AFF U-16.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun