Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tiga Hal Ini Juga Bisa Terjadi pada WNA

21 Januari 2021   19:26 Diperbarui: 21 Januari 2021   19:33 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi WNA di Indonesia. Gambar: Gigih Prayitno via Tribunnews.com

Penguasaan bahasa asing penting untuk menjadi modal sebagai WNA di negara lain. Gambar: Thinkstock via Kompas.com
Penguasaan bahasa asing penting untuk menjadi modal sebagai WNA di negara lain. Gambar: Thinkstock via Kompas.com
Mungkin, karena mereka menganggap bahasa dari negaranya sudah terkenal, sehingga merasa tidak perlu belajar bahasa lain. Ini juga berlaku bagi mereka yang sudah menguasai bahasa Inggris.

Mempelajari bahasa dari negara lain sebenarnya memberikan kesempatan secara implisit dan eksplisit untuk menghargai budaya negara lain. Terlepas dari apakah itu terpengaruh dari tren atau dorongan pribadi (kebutuhan).

Memang, secara data statistik, Indonesia tergolong rendah kemampuan berbahasa Inggrisnya, tetapi saya yakin orang Indonesia yang melancong ke luar negeri cukup mengerti bahasa Inggris. Bahkan, tidak jarang pelancong Indonesia akan belajar bahasa yang ada di calon destinasi, agar dapat memberikan timbal-balik positif jika terdapat interaksi dengan orang setempat. Minimal, bisa mengucapkan "grazie", "gracias", "arigatou", "xiexie", "gamsahabnida", dan sejenisnya.

Dengan melihat orang Indonesia yang mau mempelajari bahasa negara lain juga bisa diharapkan menjadi salah satu simbol mampu menghargai budaya (dan peraturan) negara lain. Tetapi, jangan lupa jika negara kita, Indonesia, juga perlu dihargai dengan cara mempelajari, memahami, dan mempraktikkan bahasa yang dimiliki.

Jangan sampai ketika kita sudah menguasai bahasa negara lain, tetapi lupa dengan bahasa yang ada di Indonesia, salah satunya bahasa daerah. Minimal, masing-masing masih bisa berbahasa daerah sesuai asalnya. Dan, lebih baik lagi jika memahami bahasa daerah lain, agar semakin sadar bahwa Indonesia itu beragam dan indah.

Malang, 21-01-2021
Deddy Husein S.

Terkait: Motoblast.org, Gridmotor.motorplus-online.com, Kompas.com 1 dan 2.

Tersemat: Kompas.com, Jdih.dephub.go.id, Safetynet.asia, Baliexpress.jawapos.com, Voaindonesia.com, Liputan6.com.

Catatan penulis: Terima kasih buat teman saya yang bersedia berbagi pengalamannya dan mengizinkan pengalamannya ditulis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun