Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pemuda Juga Perlu Kembali Belajar

3 Januari 2021   21:07 Diperbarui: 3 Januari 2021   21:21 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mungkin, ada pembaca yang mulai menganggap ini ilustrasi yang terlalu mengada-ada. Tetapi, anggap saja ini memang ada.

Lalu, berhubung dia generasi milenial, maka dia dianggap lebih pintar dan memang sangat diandalkan dalam urusan teknologi, khususnya teknologi digital. Dari yang diminta mencarikan provider terbaik untuk WiFi rumah, memilihkan layanan menonton film/serial legal, sampai juga pada perihal yang sedang tren saat ini, yaitu membantu proses belajar dari rumah.

Tidak jarang, ketika ibunya yang seorang guru terlihat kesulitan membuat sesi pembelajaran lewat layanan pertemuan daring, dia juga yang menguruskan. Termasuk ketika adiknya kurang paham cara mengunggah tugas sekolah, maka dialah yang mengunggahnya.

Ilustrasi mengajari cara belajar secara daring. Gambar: Pexels/Julia M Cameron
Ilustrasi mengajari cara belajar secara daring. Gambar: Pexels/Julia M Cameron
Padahal, adiknya jago main gim tembak-tembakan, dan ibunya setiap hari unggah foto di akun media sosialnya. Tetapi, si pemuda tidak bisa merawat kekesalannya dan bahkan sulit untuk protes. Mengapa?

Karena, ketika dulu dia belajar tentang teknologi digital, dia juga melakukannya dengan cara bermain. Bermain dengan media sosial ketika dia masih sekolah, dan sering disusul ibunya agar pulang dari warnet. Juga, bermain gim di ponsel pintar pertamanya yang dibelikan ayahnya.

Saat masa belajarnya itulah dia hanya melakukan apa yang diinginkan, alias apa yang sangat menggugah semangatnya. Tetapi, kini dia sudah tidak bisa hanya bersembunyi di balik tirai belajar, karena khusus untuk teknologi digital, dia sudah dianggap lebih bisa daripada yang lain di rumahnya.

Memang, rasanya seperti kurang adil, karena kemarin dia bermain medsos dilarang, dan bermain gim pun sering dihukum 3M; menyapu, mengepel, dan mencuci perabotan dapur. Tetapi, sekarang dia malah diharuskan membantu orang rumah untuk menguasai teknologi yang sebelumnya dianggap candu belaka.

Dari situlah kemudian, ada satu hal yang perlu dipelajari lagi oleh si pemuda, yaitu sabar. Kemarin, dia bersabar untuk tidak mengorbankan rasa hormat kepada orang tua. Sekarang, dia juga bersabar untuk membantu keluarga agar mentas sebagai keluarga yang melek digital.

Tidak hanya bisa menggunakan, tetapi juga harus cerdas dalam menggunakan teknologi digital. Itulah yang kemudian diharapkan dapat dilakukan oleh para pemuda yang bisa saja dianggap sebagai andalan rumah untuk mengarungi masa pandemi ini.

Yuk, kembali belajar sabar, pemuda. Siapa tahu, nanti akan ada imbalannya. Minimal, selalu dapat top-up gratis langganan premium layanan musik dan film/serial legal dari orang tuanya. Asyik, kan?

Orang tua juga sangat perlu dibimbing untuk menguasai teknologi digital dalam pekerjaannya. Gambar: Pexels/Andrea Piacquadio
Orang tua juga sangat perlu dibimbing untuk menguasai teknologi digital dalam pekerjaannya. Gambar: Pexels/Andrea Piacquadio
Malang, 2-1-2021

Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun