Tantangan itu adalah menaklukkan Liga Champions Asia. Al Sadd yang merupakan tim kuat di Qatar juga bukan klub sembarangan di Liga Champions Asia. Maka, Xavi juga perlu menjadikan kompetisi ini sebagai prioritasnya, alih-alih segera bereuni dengan Lionel Messi, Gerard Pique, dan Sergio Busquets.
Jika Xavi mampu berprestasi di ajang tertinggi Asia itu, maka ia boleh bersiap-siap untuk terbang ke Camp Nou. Mungkin, pengalamannya berprestasi di Liga Champions Asia bisa memperkuat optimisnya untuk melatih Barcelona.
Selain Liga Champions Asia, tantangan besarnya juga ada di Piala Dunia Antarklub. Momen itu akan sangat pas untuk mengukur seberapa dekat kemampuan taktik Xavi ketika berduel dengan klub-klub terbaik sedunia.
Memang, dia tidak perlu menjadi juara. Tetapi, dengan performa timnya di atas lapangan, itu bisa membuat pengamat akan memperkirakan sejauh apa Xavi akan mampu memberikan intruksi kepada pemain-pemain Barcelona--jika dia menjadi pelatih Barcelona.
Zidane yang merupakan mantan pemain Real Madrid, berhasil mengantarkan Real Madrid menjadi juara di La Liga dan Liga Champions ketika menjadi pelatih klub bermarkas di Santiago Bernabeu itu. Tetapi, perjalanannya juga tidak mudah.
Ketika Real Madrid sulit juara di La Liga, ia pun dikritik meskipun mampu mengantarkan Real Madrid mencetak tiga kali juara Liga Champions beruntun. Bahkan, ada pula indikasi bahwa Zidane kelelahan menghadapi tekanan, dan membuatnya sempat meninggalkan kursi kepelatihan Real Madrid.
Hal semacam itu juga bisa terjadi pada Xavi. Barcelona juga selevel dengan Real Madrid. Artinya, ia juga pasti akan memperoleh tekanan yang tinggi seperti yang dihadapi Zidane.
Walaupun, karakter dan kemampuan orang berbeda-beda, tetapi pengalaman Zidane sangat patut diperhatikan oleh Xavi. Hal itu pula yang harus disadari oleh publik Barcelona dan tentunya penggemarnya.
Apakah mereka yakin dapat selamanya berada di belakang Xavi? Bagaimana jika ternyata Xavi tidak mampu memberikan dampak progresif, alih-alih dampak cepat kepada Barcelona? Bisakah Barcelona sangat bersabar dengan Xavi?
Pertanyaan-pertanyaan itu sangat relevan dengan sepak bola masa kini. Semua klub dewasa ini semakin berupaya keras untuk langsung berprestasi tanpa peduli dengan apa itu proses.