Apalagi, hal itu dilakukan kepada orang yang sedang berduka. Apakah orang itu tidak pernah berpikir, bagaimana jika dia yang menjadi korbannya dalam kondisi seperti itu?
Orang gelap mata memang bisa, apalagi jika kaitannya dengan uang. Semua orang membutuhkan uang untuk dapat memenuhi kebutuhan dalam rangka bertahan hidup.
Tetapi, pasti ada cara yang lebih baik untuk memenuhinya. Tentang apakah itu bisa terwujud secara cepat dan hasilnya banyak, itu urusan metode dan daya tahan.
Metode yang bagus ada kemungkinan untuk berhasil dengan cepat dan hasilnya banyak. Tetapi, menemukan metode yang bagus bukan perkara mudah.
Paling mentok, seseorang akan dapat menemukan satu di antara metode baik atau metode benar. Metode baik berarti mencoba cara-cara yang sesuai dengan apa yang berlaku di lingkungan sosialnya. Metode benar berarti melakukan segala upaya yang sesuai aturan yang mutlak.
Di manakah letaknya pencurian?
Sebenarnya, tidak ada. Tetapi, saya menduga bahwa tindakan pencurian itu bisa terjadi karena dorongan sosialnya. Entah, lingkup kecil (tuntutan keluarga atau kelompok/geng) atau lingkup besar (kebiasaan masyarakat setempat).
Jika itu yang tercipta, maka tindakan pencurian bisa disebut baik versi mereka. Tetapi, tentu saja itu sangat tidak benar.
Setiap negara selalu memiliki hukuman terkait pencurian. Itulah mengapa tindakan pencurian disebut tidak benar secara mutlak.
Tindakan pencurian itu juga semakin jahat ketika terjadi kala korban sedang berbelasungkawa. Itu seperti menghujamkan belati kepada orang yang sudah terpanah. Artinya, sungguh kejam pelaku pencurian itu.
Melalui tulisan ini, saya pun berharap pihak kepolisian di Italia menyusut tuntas kasus pencurian itu. Jangan biarkan para pelaku kejahatan berpesta di tengah kesedihan besar orang lain!