Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Conte dan Vidal, Bagai "Cinta Dibalas Air Tuba"

26 November 2020   10:16 Diperbarui: 26 November 2020   10:37 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hazard cetak gol. Gambar: Twitter/ChampionsLeague

Namun, jika dia turut menyerang, lebih baik dia diganti oleh Eriksen yang jelas punya visi menyerang. Barella bisa digeser sementara ke belakang untuk sekadar membantu Eriksen mengambil bola dari belakang.

Sebenarnya, ini memang sangat tidak ideal. Tetapi, sebagai tuan rumah, berani menyerang adalah harga mati, ditambah jika sedang tertinggal.

Hal ini yang sebenarnya patut dipertanyakan pula. Karena Conte masih cenderung main aman. Dia tidak berani mengubah taktiknya yang suka menyerang dari sayap.

Padahal, jika dia sudah kehilangan 1 pemain, apalagi pemain itu ada di lini tengah, maka sebaiknya permainan harus diubah. Inter harus mencoba menyerang dari tengah. Bermain rapat.

Mereka tetap bisa menempatkan pemain di sayap, tetapi itu untuk rencana cadangan atau kejutan. Selain itu, menyerang dari tengah juga memungkinkan untuk terjadi duel di area depan pertahanan lawan.

Jika itu terjadi, dan sudah masuk pemain-pemain yang sudah disebutkan itu, maka kemungkinan terjadinya gol masih ada. Ini yang berbeda jika bermain dari sayap. Kalaupun ada pelanggaran, pasti tidak terlalu berbahaya.

Menyerang dari sayap juga akan monoton seperti yang dilakukan Perisic. Semua pemain Real Madrid sudah pasti tahu, bahwa akan ada upaya umpan-umpan silang yang dirancang untuk Lukaku. Padahal, Inter akan sangat berbahaya jika bermain kombinasi 1-2-3 pemain tepat di depan kotak penalti.

Penggambaran faktor kedua ini memang cukup rumit, karena kaitannya dengan pergantian pemain dan percobaan mengubah taktik. Conte memang akan kesulitan melakukannya, tetapi dia juga harus siap dengan konsekuensi dari taktik yang dipilih, termasuk menurunkan andalannya saat ini, Vidal.

Sebagai pelatih, tentu Conte tahu karakter pemainnya, apalagi yang berstatus pilihannya. Itulah mengapa, dia harus menyiapkan rencana-rencana buruk. Termasuk mengubah formasi andalan. Jika biasanya Conte menggunakan formasi 3 bek, maka dengan kejadian di laga ini, dia seharusnya mencoba menggunakan formasi 4 bek.

Jika harus bermain dengan 10 pemain (formasi 4-1-1-3/4-2-3). Gambar: Dokumentasi Deddy HS
Jika harus bermain dengan 10 pemain (formasi 4-1-1-3/4-2-3). Gambar: Dokumentasi Deddy HS
Formasi lainnya (4-3-2). Gambar: Dokumentasi Deddy HS
Formasi lainnya (4-3-2). Gambar: Dokumentasi Deddy HS
Tentang bagaimana lini tengah dan depannya, itu tinggal menyesuaikan saja pemain yang ada. Apalagi, di Inter masih ada pemain-pemain yang multiposisi, maka itu bisa dimanfaatkan.

Young seharusnya dimanfaatkan dalam penyerangan. Gambar: Twitter/Inter
Young seharusnya dimanfaatkan dalam penyerangan. Gambar: Twitter/Inter
Namun, pada akhirnya laga memang harus tuntas dengan skor 0-2 untuk kemenangan Real Madrid atas Inter Milan. Itu artinya, sudah telanjur 'ajur' bagi Inter, dan mereka tidak bisa mengelak dari nasib buruk di laga ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun