Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Conte dan Vidal, Bagai "Cinta Dibalas Air Tuba"

26 November 2020   10:16 Diperbarui: 26 November 2020   10:37 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Formasi lainnya (4-3-2). Gambar: Dokumentasi Deddy HS

Tertinggal 0-1 sebenarnya bukan permasalahan besar. Karena, setiap tim yang masih tertinggal 1 gol, masih punya peluang untuk menang.

Artinya, ada permasalahan lain yang membuat Inter harus bekerja lebih keras. Permasalahan itu adalah kehilangan 1 pemain karena kartu merah (33'), dan itu adalah Arturo Vidal.

Vidal dapat kartu merah karena protes terus. Gambar: EPA via Thesun.co.uk
Vidal dapat kartu merah karena protes terus. Gambar: EPA via Thesun.co.uk
Sepertinya sudah kesekian kalinya Vidal melakukan indikasi-indikasi yang dapat merugikan Inter Milan di paruh awal musim ini. Bahkan, Vidal juga menjadi sosok yang "tidak terlihat" di laga tandang Inter di Stadion Alfredo di Stefano, Madrid.

Pertanyaan pun muncul, yaitu mau sampai kapan Antonio Conte bergantung pada Vidal?

Sedari awal kedatangan Vidal ke Giuseppe Meazza, itu sudah menjadi pertanda ada yang tidak beres pada transfer atau pun keputusan Conte. Mengapa demikian?

Karena, di awal musim ini, Conte sempat tidak memasukkan nama Radja Nainggolan sebagai bagian dari proyeknya. Padahal, secara karakter permainan Nainggolan seperti Vidal. Keras, berbahaya, dan tentunya bengal.

Begitu pula dengan ketidakcocokan Conte dengan Marcelo Brozovic, khususnya dalam hal di luar lapangan. Padahal, Vidal pun banyak tingkah di luar lapangan.

Itu artinya seperti menumpahkan kopi lalu mengisi cangkirnya juga dengan kopi. Apa bedanya?

Mungkin, rasanya sedikit berbeda. Tetapi, tetap saja itu kopi, alias sama-sama biang keroknya asam lambung.

Artinya, keberadaan Vidal kini seperti sumber konflik latennya Inter di lapangan. Ditambah dengan arogansinya di konferensi pers--menjadi bumerang sejak di Barcelona, dan itu bisa menjadi pengganggu harmoni Inter yang seharusnya diperbaiki pasca kegagalan mereka di final Liga Europa 2019/20.

Vidal memang pemain berkualitas di posisinya. Namun, Inter sepertinya sudah tidak membutuhkannya. Apalagi, melihat permainannya di laga kontra Real Madrid ini. Dia memberikan kerugian kepada tim.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun