Menyenggol nama Quartararo, berarti kita harus kilas-balik sebentar ke adegan jatuh latahnya pembalap asal Prancis tersebut. Alasan dari penyebutan jatuh latah adalah Quartararo ternyata tidak terjatuh karena bersenggolan dengan pembalap lain.
Disaster for @SamLowes22!
This is the moment the Brit lost his #Moto2 championship lead while running in 2nd! #EuropeanGP pic.twitter.com/rALzZzYsHc--- MotoGP (@MotoGP) November 8, 2020
Ketika sedang berada di tekanan sebagai calon juara dunia, Sam Lowes membuat kesalahan. Hal itu juga dilakukan oleh Quartararo, walau juga tidak bisa dipungkiri bahwa itu adalah refleks dari seorang pembalap yang pasti ingin membuat keputusan cepat agar tidak mengalami kejadian buruk.
Hanya, refleks Quartararo itu justru membuat dirinya mengarungi sebagian besar balapan dalam kesulitan. Dia gagal mengejar pembalap terakhir, karena ketika kembali ke lintasan, jarak waktunya sekitar 15 detik.
Jarak itu semakin sulit dicapai, karena posisi terakhir itu juga diisi oleh pembalap yang berupaya memperbaiki kenahasannya dalam memulai balapan, yaitu Vinales. Apa yang terjadi pada duo Yamaha, khususnya Quartararo, sangat mempengaruhi posisi pembalap di klasemen.
Bahkan, Franco Morbidelli pun sempat terlihat di 4/5 besar klasemen sementara. Namun, berkat beberapa pembalap yang mengalami insiden dan gagal melanjutkan balapan, membuat posisi Vinales dan Quartararo terkerek.
Melihat terkereknya posisi mereka, seperti berbau keberuntungan sekaligus kesialan bagi pembalap lain. Salah satunya adalah Valentino Rossi. Si om berusia 41 tahun itu harus mengalami nasib sial, karena motornya mogok.
Pembalap bernomor 36 itu berhasil menyalip Rins ketika rekannya itu sedang melakukan sedikit kesalahan di tikungan ke arah kanan. Sejak itu, Mir sangat kuat untuk mempertahankan posisi, walau terkadang juga cukup pelan.