Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Honda Bandel seperti Anak-anak

6 Oktober 2020   05:17 Diperbarui: 6 Oktober 2020   17:58 587
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebenarnya, apa yang terjadi pada Repsol Honda saat ini seperti saat mereka pernah bekerja sama dengan Valentino Rossi. Mereka menganggap motornya yang lebih hebat bukan pebalapnya.

Akhirnya, arogansi mereka terbungkam setelah melihat Rossi juga cepat saat menunggangi Yamaha. Hal ini cukup mirip dengan kasus sekarang, bedanya mereka "bernaung" pada Marc Marquez.

Sedangkan, cara menghadapi permasalahannya seperti arogansi mereka di masa lalu dengan mendorong pebalapnya yang harus menyesuaikan motornya--yang cocok dengan Marc, bukan pebalap yang dapat memperoleh motor yang bisa ia kendarai.

Bahkan, hal ini akhirnya diakui Crutchlow ketika ia mulai kesulitan seperti yang dialami Lorenzo di musim 2019. Tetapi, nasi sudah basi. Honda sebaiknya harus belajar dari musim ini dengan segera.

Jelas, kedatangan Pol Espargaro seharusnya bukan untuk merasakan motor yang sama dengan punya Marc Marquez. Pol harus diberi motor yang sedikit berbeda dan menyesuaikan gaya balapnya.

Marc dan Pol pernah berduet di tahun 2004. Gambar: Marcmarquez93.com
Marc dan Pol pernah berduet di tahun 2004. Gambar: Marcmarquez93.com
Walau secara sekilas Pol agresif seperti Marc, pasti Pol memiliki kebutuhan yang berbeda terhadap tunggangannya. Ditambah dengan kesembronoan Pol yang terkadang membuatnya bisa gampang terjatuh. Tentu Repsol tidak boleh memiliki pebalap yang dapat membuang-buang poin (lagi).

Selain itu, saya juga memiliki keheranan terhadap langkah LCR Honda yang tidak segera memperpanjang kontrak Nakagami. Bahkan, jika regulasi pebalap dalam satu tim bisa diisi 3 pebalap, maka saya berpikir bahwa Nakagami seharusnya ada di sana.

Nakagami sudah bisa diandalkan Honda saat ini. Gambar: Twitter/Takanakagami30
Nakagami sudah bisa diandalkan Honda saat ini. Gambar: Twitter/Takanakagami30
Begitu pun ketika Alex Marquez yang dengan cepat dimasukkan ke LCR Honda, maka Checcinello sebagai bos LCR seharusnya dapat langsung menyantumkan pula nama Nakagami di sana. Bukankah saat ini timnya bergantung pada Nakagami?

Bagaimana dengan Crutchlow?

HRC bisa merekrutnya sebagai pebalap penguji, karena ia sebenarnya lebih baik daripada Stefan Bradl.

Terlepas dari apakah dengan menilik performa Nakagami musim ini, si pebalap meminta kenaikan nilai kontrak, maka seharusnya LCR atau bahkan HRC tetap memprioritaskan nama Nakagami. Karena, sampai seri Catalunya (27/9), ialah penyelamat muka keluarga besar Honda.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun