Pada tulisan sebelumnya*, saya menginterpretasikan keberadaan gim Among Us sebagai miniatur kehidupan sosial di sekitar kita. Hal ini dikarenakan pemikiran saya bahwa dalam kehidupan sehari-hari kurang lebih apa yang kita lakukan seperti itu.
Menariknya, seiring berjalannya waktu dan ditambah ketika saya bertanya-jawab dengan teman yang telah memainkan gim tersebut, pikiran saya kemudian berkelana ke sebuah permainan yang nyaris serupa. Namanya 'Werewolf'.
Pertama kali mendengar dan mengetahui permainan ini adalah ketika saya berkunjung ke Surabaya. Saat itu sedang ada keperluan yang mengharuskan saya dan teman saya ke sana.
Di sana, saya bertemu dengan teman-teman yang kemudian memperkenalkan permainan ini. Permainan ini rupanya juga menjadi ajang menjalin interaksi ketika terdapat agenda besar yang melibatkan perkumpulan mahasiswa se-Indonesia di waktu sebelumnya.
Hal ini terbukti benar. Karena, akibat praktik permainan Werewolf, komunikasi di antara kami di Surabaya langsung menjadi lebih cair. Satu hal yang kemudian menjadi titik awal kesan positif terhadap permainan ini adalah permainan ini dapat dimainkan secara konvensional seperti bermain kartu remi.
Dari sinilah kemudian, saya mencoba membandingkan antara gim Among Us dengan Werewolf.
Jenis Permainan
Seperti yang kita sekarang sudah tahu, Among Us adalah gim yang dimainkan secara daring. Kita harus mengunduh aplikasi gimnya di Playstore/Appstore dan memainkannya seperti gim online kebanyakan, yaitu bisa main bareng (mabar) secara berdekatan atau berjauhan.
Sedangkan Werewolf awalnya diketahui masih dimainkan secara konvensional, alias dapat dimainkan secara tatap muka dan tidak perlu mengunduh aplikasi. Medianya pun sederhana, yaitu kartu.
Menariknya, seiring berjalannya waktu, Werewolf juga dapat ditemukan sebagai gim mobile yang sudah tersedia aplikasinya di Playstore. Bahkan, permainan ini dikabarkan juga bisa dimainkan lewat media chat seperti WhatsApp atau Telegram.
*
Ada Admin dan Moderator
Di Among Us, ada pihak pemandu permainan yang akrab disebut admin oleh para player. Ia memberikan tugas dan menentukan siapa yang menjadi Crew dan Impostor. Admin ini bertindak secara otomatis tanpa kita ketahui latar belakangnya.
Sedangkan di Werewolf ada istilah moderator. Pembedanya dengan admin di Among Us, moderator di Werewolf dijalankan oleh orang yang bisa dianggap masuk hitungan status di Werewolf. Namun perannya seperti dalang, menjalankan cerita dan membimbing arah permainan.
Jika permainan ini dilakukan secara konvensional, maka keberadaan moderator sangat menarik. Karena, ia harus merupakan sosok yang paham permainan dan pandai membuat rangkaian alur cerita yang bisa membuat suasana menjadi mengasyikkan.
*
Pembagian Status di Permainan
Tentu kita sudah tahu, di Among Us terdapat sekelompok player yang menjadi Crew dan Impostor. Namun, secara jumlah, di Among Us hanya maksimal sampai 10 player.
Jika jumlah player hanya 5, maka pemegang status Impostor hanya 1. Jika lebih, maka bisa 2 sampai 3 Impostor.
Di segi ini, Werewolf lagi-lagi terlihat lebih menarik, karena ada banyak status yang dapat diperankan. Status-status itu berada di tiga struktur, yaitu Bad Side, Good Side, dan No Side.
Status-status ini bisa berubah di versi yang berbeda, namun garis strukturnya tetap pada tiga sisi tersebut. Bahkan status Guardian dan Seer menjadi pakem selain Were Wolf tentunya. Namun, Lone Wolf bisa diganti dengan Dream Wolf, Dire Wolf, dan lainnya.
Saat permainan, setiap status wajib ada, dan ada yang jumlahnya harus tetap (tidak bisa dikurangi) seperti bad side yang harus ada minimal 2 pemain untuk jumlah pemain di bawah 10 (minimal 6 orang). Rinciannya, 1 Were Wolf dan 1 Lone Wolf/Dream Wolf.
Jumlah Were Wolf bisa bertambah menjadi 2 jika jumlah pemain ada 12 orang. Bisa bertambah menjadi 3 jika jumlah pemain ada 32 orang, dan seterusnya--tergantung versi Werewolf yang dimainkan.
Sedangkan status yang lain hanya perlu ada tetapi jumlahnya menyesuaikan berapa pemain yang terlibat. Masing-masing minimal 1 pemain.
*
Dampak Permainan
Nyaris tidak ada permainan yang tidak memberikan dampak kepada para pemainnya. Minimal dampak klise seperti mendapatkan hiburan dan membuka gerbang pertemanan.
Namun, kali ini saya menemukan adanya dampak yang menarik pada Among Us dan Werewolf. Keduanya kebetulan memiliki satu dampak yang sama, yaitu pengalaman belajar berargumentasi.
Ketika saling menyampaikan alibi inilah player belajar berargumentasi. Ada dua kunci utama untuk membuat argumentasi dapat dimenangkan, yaitu mampu menjawab 'apa' dan 'kenapa'.
Menurut player yang sering mendapatkan status sebagai Impostor, kemampuan berargumentasi atau menciptakan alibi adalah kunci untuk lolos dari tuduhan. Jika sudah demikian, peluang untuk menang semakin besar.
Hal ini juga berlaku pada permainan Werewolf. Demi menyelamatkan diri, pemain yang menjadi Were Wolf harus membuat argumentasi yang tepat agar ia tidak dibunuh.
Hal ini juga berlaku bagi status lainnya, seperti Guardian, kenapa ia harus menyelamatkan pemain lain meski ia tidak tahu bahwa pemain itu ternyata bukan Villager. Begitu pun dengan Villager, si pemain harus berupaya keras untuk menyembunyikan jati dirinya agar tidak menjadi makanan empuk Were Wolf.
Para Good Side dan No Side juga harus menguatkan argumentasinya dalam upaya menemukan siapa yang menjadi Were Wolf. Menariknya, pihak No Side juga bisa menentukan argumentasinya untuk membuat salah satu pihak, entah Good Side atau Bad Side harus ia bela--dan berpeluang menang.
Namun, ada yang membuat permainan Werewolf lebih komplit dibandingkan Among Us. Di permainan Werewolf setiap pemain harus menentukan siapa dirinya untuk menutupi jati diri yang sebenarnya.
Selain itu, juga ada pertanyaan paling berat yang biasanya hanya muncul di pikiran sendiri, yaitu "bagaimana ia menemukan were wolf". Bahkan, pertanyaan ini juga berlaku untuk menemukan 'serigala yang belum bangun', agar ia nanti tidak menjadi Were Wolf yang dapat mengalahkan Good Side.
Artinya, dampak yang dimunculkan pada permainan ini sangat menarik. Para pemain yang terlibat harus dapat berpikir secara rasional alias merunutkan hukum sebab-akibat.
Jika ini mampu dicapai, maka kemampuan dalam berargumentasi akan diperoleh saat memainkan permainan ini. Meskipun gim Among Us lebih sederhana, tetapi permainan ini juga dapat menjadi salah satu alternatif untuk belajar hal baru dalam proses bermain--selain mencari hiburan.
Lalu, apakah ada dampak lain?
Jika dilihat dari sisi Werewolf, ada dampak lain yang dihasilkan oleh permainan ini. Dampak itu adalah ajang latihan berseni peran.
Karena Werewolf dapat dimainkan secara konvensional, maka ketika ada proses latihan pada seni pertunjukan seperti teater dan film, maka permainan Werewolf bisa menjadi selingan dalam proses latihan*. Biasanya untuk membuat siklus latihan tidak membosankan.
Sudah bukan rahasia, bahwa dalam proses menghasilkan seni pertunjukan biasanya memakan waktu lama. Bisa sebulan hingga 3 bulan.
Tentu fase-fase bosan bisa melanda tim tersebut, khususnya bagi para pemain di depan layar. Untuk itulah, keberadaan Werewolf dapat dimanfaatkan untuk menyegarkan kembali suasana latihan dan belajar merangkai cerita.
Kita yang mungkin asing dengan bermain peran, akan menjadi merasa dekat dengan dunia itu. Melalui permainan Werewolf, kita sejenak bisa berlagak seperti aktor dengan mengambil status pemeranan yang mungkin selama ini hanya disaksikan lewat serial drama dan film.
Memang, kita tidak perlu berkostum dan bergerak seperti status yang diperankan. Tetapi, kita sudah pasti akan memikirkan apa saja yang harus diungkapkan ketika mengambil status itu dan dipertanyakan ketika ada sesi diskusi.
Jadi, menurut saya tidak semua permainan hanya menghasilkan dampak klise seperti yang selama ini menjadi alasan kita untuk bermain. Melalui Among Us dan Werewolf, kita bisa menemukan pengalaman lain.
Hanya, saya masih berpikir bahwa permainan Werewolf lebih menarik dan komplit dibandingkan Among Us. Dikarenakan bisa dimainkan secara konvensional, tidak perlu menguasai gadget, juga dapat dimainkan secara beramai-ramai.
Berbeda dengan permainan Werewolf yang sudah mulai merebak di masyarakat Indonesia pada 2016. Menariknya, mereka pun sudah memiliki versi online. Kurang lebih permainannya seperti Among Us yang juga menyediakan forum chat untuk bermain dan berdiskusi.
Hal ini penting, agar para player lebih mudah untuk mengerti bagaimana cara bermainnya. Begitu pun dalam hal koneksi jaringan, seharusnya ketika tengah bermain dan tiba-tiba lost connected, player dapat kembali bermain (reconnected) ketika jaringan kembali stabil alias tidak mati.
Sedangkan untuk Werewolf, permainan ini diharapkan semakin familiar bagi banyak orang, ditambah dengan kehadirannya di versi digital. Ini akan membuat banyak orang lebih berpotensi memainkannya.
Selamat bermain, dan tetaplah bijak!
~
Malang, 23-24 September 2020
Deddy Husein S.
Terkait:
Jogja.idntimes.com, Playwerewolf.co, Rencanamu.id, Situbisa.com, Adoragames.com, Werewolfyk.com, Youtube.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H