Jika sebelumnya kita melihat Thomas Muller adalah pembaca ruang terbaik yang mampu memaksimalkan kualitasnya di kotak penalti Barcelona. Kini tugas itu dijalankan Gnabry. Ialah yang mencegah kegagalan bagi Bayern dalam membobol gawang lawan.
Ketika Lewy gagal menembus tembok yang dipasang Lopes, maka Gnabry muncul untuk mencari celah yang tak ditutup oleh tangan Lopes. Hasilnya, gol kedua Bayern tercipta, 0-2. Itu juga merupakan gol kedua Gnabry di laga itu. Luar biasa!
Gol kedua itu bisa dikatakan sebagai misi sulit bagi Lyon untuk mengejarnya di babak kedua. Hasil imbang masih boleh, tertinggal 1-0 juga boleh, tetapi skor 2-0 dan melawan Bayern itu bukan pekerjaan mudah. Sangat sulit!
Terbukti, skuad Die Roten tetap mampu bertahan dengan cukup baik dan terus mencari peluang. Salah satunya dengan eksekusi tendangan bebas Joshua Kimmich. Bola yang ia kirimkan sukses ditanduk oleh Lewandowski dan kali ini tak mampu dihalau Lopes. Skor harus berubah menjadi 0-3.
Melihat gawangnya kembali bobol, Lopes pun terlihat sedih. Ia memang bukan kiper yang memperkuat Barcelona, Manchester City, atau bahkan Chelsea. Tetapi, apa yang ia perlihatkan di pertandingan itu sangat menggambarkan kualitasnya yang tak kalah jauh dengan sederet kiper berharga mahal yang dimiliki kontestan Liga Champions lainnya.
Satu hal yang membuat Lopes juga terlihat lebih baik dari kiper klub lain adalah keberhasilannya mencegah gawang Lyon dihujani lebih banyak gol dari Bayern Munchen. Artinya, secara mentalitas ia tidak terganggu dengan pemandangan sebelumnya yang dihasilkan oleh tim asal Jerman itu.
Melihat penampilan Lopes, saya mencoba berpikir tentang apa yang membuatnya bisa sesemangat itu dalam mengantisipasi serangan tajam Bayern Munchen. Apakah ia ingin mendemonstrasikan kualitasnya untuk dilirik klub lain?
Jika menyinggung tentang kualitas kiper, sebenarnya juga tak bisa lepas dari bagaimana para pemain bertahan melindungi penjaga gawangnya, alias meminimalisir risiko kebobolan bagi kipernya. Kita harus ingat bahwa sepak bola adalah permainan yang harus melibatkan 11 vs 11 pemain.