Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Marcelo Bielsa, Sebuah Dongeng tentang Menjadi Diri Sendiri

22 Juli 2020   17:54 Diperbarui: 25 Juli 2020   07:28 1447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dua nama terakhir adalah jawara Premier League (sebelumnya bernama EFL First Division) di era 90-an. Inilah yang membuat nama Leeds United menjadi salah satu perbincangan hangat ketika akhirnya berhasil kembali ke Premier League.

Terakhir mereka berkompetisi di kasta tertinggi adalah pada 2004. Mereka harus terdegradasi setelah finis di urutan 19. Ini yang membuat keberhasilan Leeds promosi ke musim 2020/21 adalah sebuah prestasi yang sangat wajar untuk dirayakan.

Menariknya, mereka promosi bersama Marcelo Bielsa. Sosok yang dihormati oleh Pep Guardiola sekaligus yang menemukan talenta Maurichio Pochettino sebagai pesepakbola. Dua nama manajer/pelatih itu sudah memiliki torehan tersendiri ketika Bielsa masih sibuk membangun pondasi di beberapa klub, termasuk Leeds.

Di Leeds, Marcelo Bielsa terlihat berupaya mempertontonkan gaya main yang tepat untuk dinikmati di Liga Inggris. Cepat dalam membangun serangan ataupun bertransisi juga agresif dalam bertahan.

Nyaris ideal, namun apa yang dilakukan Leeds di musim 2018/19 itu masih menunjukkan sisi buruknya, yaitu mudah kebobolan. Hal ini dapat dilihat dari statistik yang menunjukkan Leeds harus menerima 50 gol bersarang ke gawang mereka.

Statistik Leeds United di musim pertama bersama Bielsa. Gambar: Google/EFLChampionship
Statistik Leeds United di musim pertama bersama Bielsa. Gambar: Google/EFLChampionship
Jelas, ini bukan cara yang bagus untuk menjadi modal bersaing di kasta tertinggi Liga Inggris. Ini terbukti ketika juara Championship musim itu, Norwich City kemudian menjadi bulan-bulanan di Premier League setelah promosi dan kini kembali ke Championship.

Beruntung, Bielsa tetap bertahan di Leeds dan membuat musim keduanya seperti upaya melunasi hutang di musim sebelumnya. Seperti yang kita tahu, Leeds akhirnya promosi dan menjadi jawara Championship.

Torehannya juga lebih baik dari sebelumnya. Karena, mereka tak hanya meraih 90 poin, juga dalam urusan bertahan dan menyerang mereka menjadi lebih kuat.

Statistik Leeds United yang kini resmi menjadi juara dan promosi ke Premier League musim depan. Gambar: Google/EFLChampionship
Statistik Leeds United yang kini resmi menjadi juara dan promosi ke Premier League musim depan. Gambar: Google/EFLChampionship
Jika di musim 2018/19 mereka mencetak 73 gol dan kebobolan 50 gol. Di musim ini, mereka mampu mencetak 73 gol dengan kebobolan 35 gol. Imbasnya, mereka bisa meraih lebih banyak poin dibandingkan sebelumnya.

Perbaikan ini menjadi salah satu harapan bahwa Leeds tidak akan sekadar numpang lewat di musim depan. Mereka harus bertahan setidaknya satu musim. Jika sudah demikian, kita dapat melihat apa yang akan ditorehkan Leeds bersama Bielsa.

Kiprah Bielsa di Liga Inggris memang patut dinantikan. Karena, setelah musim perdananya di tanah Inggris, dia mulai mempelajari cara yang tepat untuk beradaptasi. Salah satunya dengan bergaya hidup sesuai keinginannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun