Beruntung, Barcelona bisa mendatangkan Griezmann, meski kemudian awalnya terlihat bahwa Messi belum bisa menerima rekan barunya. Ini tentu berbeda dengan Cristiano Ronaldo yang dengan siapa saja tidak masalah, karena dia tahu bahwa dirinya juga cukup bisa menjamin keberhasilan tim.
Hal ini terlihat di timnasnya yang memang seolah sangat menyorot dirinya dibandingkan pemain lain. Padahal, Portugal bukannya tanpa pemain berkualitas.
Mereka ada Rui Patricio di bawah mistar. Joao Moutinho di lini tengah, dan kini mulai diestafetkan ke Bruno Fernandes. Di lini depan juga sebenarnya CR7 memiliki tandem sekaligus penerusnya, Luis Nani.
Hanya, pamor Nani tak sementereng Di Maria dan Sergio Aguero. Namun, CR7 tetap selalu yakin bahwa timnya masih bisa berbicara banyak. Khususnya setelah mampu menjungkalkan Prancis di Euro 2016.
Di Juventus pun kini Cristiano membuat klub Italia itu masih yakin dengan kapasitasnya. Mereka juga mampu mendatangkan pemain berkualitas seperti Aaron Ramsey, dan Cristiano tidak mengabaikan si pemain baru asal Arsenal itu.
Perbedaan inilah yang perlu dipahami Barcelona dan akan menggiring pada pilihan terkait pemain barunya di bursa transfer musim panas nanti. Barcelona harus mempertimbangkan faktor kecocokan Messi dengan Neymar, karena ini akan membuat Messi tahu apa yang harus dilakukan jika Neymar kembali.
Ini juga akan membuat Messi kembali percaya diri, karena Barcelona kembali memiliki pemain-pemain yang tetap menggaransi kualitas serta menjadi support system.Â
Hanya, yang menjadi perbedaan di kemudian hari, Messi-lah yang akan menjadi support system. Sedangkan Neymar dan Griezmann akan menjadi tumpuan besar Barcelona.
Baru di masa selanjutnya, Barcelona bisa mendatangkan Lautaro Martinez ketika Neymar sudah mapan di Barcelona. Begitu pun dengan peluang Messi untuk pulang ke Boca Juniors. Dia tentu akan tenang meninggalkan El Barca jika kursi kebintangannya diduduki "alumni MSN" itu.
Jadi, beranikah pilih Neymar, Barca?
Malang, 4 Juni 2020