Neymar dan Barcelona sebenarnya paket lengkap. Jika Neymar kembali ke Barcelona, jelas Real Madrid kelimpungan. Seandainya Griezmann belum merapat ke Camp Nou, mungkin Florentino Perez punya harapan untuk membajak bintang rival sekota tersebut.
Ini bukan berarti menutup mata terkait Eden Hazard, namun Hazard masih perlu semusim lagi untuk benar-benar on fire bersama Los Blancos. Berbeda dengan Barcelona yang akan langsung siap bernostalgia dengan Neymar, ditambah dengan semakin betahnya Griezmann.
Lalu, mengapa juga Lautaro?
Sebenarnya ini tak lebih karena Barcelona butuh pemain pekerja keras. Sejak La Blaugrana ditinggal Pedro Rodriguez dan Alexis Sanchez, praktis Barcelona kehilangan pemain bertipikal ngeyel.
Messi sudah tidak seperti dulu, apalagi kapten Argentina itu terlihat akan lebih baik bertransformasi menjadi playmaker murni dibandingkan harus tetap menjadi penyerang.Â
Jika sudah demikian, maka dengan paduan kualitas dan kecerdasan Griezmann, maka Barcelona tinggal menambah pemain hardworker dengan adanya Lautaro.
Secara usia juga masih muda. Maka, ini akan menghadirkan kerja sama yang cukup panjang dengan Griezmann. Barcelona tentu membutuhkan itu.
Hanya, yang menjadi pertanyaan adalah bagaimana dengan Dembele? Bagaimana pula dengan Ansu Fati? Masih bisakah dua pemain itu mendapat menit bermain yang cukup untuk mengembangkan kualitas bersama tim?
Barcelona jelas perlu memikirkan apa yang sudah ada dan tidak ada. Tipikal hardworker memang sempat disebutkan tidak ada. Namun, jika mereka melihat stok pemain yang sudah berada di Camp Nou, maka mereka masih punya harapan untuk mengarahkan pemain-pemain tersebut untuk menjadi tipe yang dibutuhkan.
Berbeda dengan saat ini dan musim-musim selanjutnya. Suarez mulai mudah cedera. Messi juga mulai kurang cepat. Pemain yang tersisa adalah Griezmann. Seharusnya memang ada Coutinho dan Dembele, namun keduanya masih belum meraih keberuntungan.