Seharusnya Barcelona dapat memilih satu pemain saja untuk membuat mereka tetap dapat menjamin kualitas di lapangan, juga finansial klub. Siapa yang ideal?
Merujuk pada kualitas di lapangan, maka Barcelona sebaiknya memboyong kembali Neymar. Kelebihannya, dia tak hanya sudah jadi pemain matang, namun juga sudah kenal Messi dan Suarez. Hal ini tentu sulit disamai oleh Lautaro.
Namun, yang menjadi persoalan adalah dirinya akan langsung head to head dengan Griezmann. Eks-pemain Atletico Madrid itu jelas akan berkembang pasca musim 2019/20 yang complicated ini.
Hal ini yang akan cukup merepotkan bagi pelatihnya, meski kali ini sang pelatih punya prestise tersendiri, yaitu usia tua dan filosofi bermain yang ditawarkan. Setidaknya, pemain Barcelona (termasuk seandainya Neymar kembali) respek karena perbedaan usia.
Tetapi hal ini akan tetap berpengaruh di sektor lain. Finansial.
Barcelona sudah menempatkan Griezmann di level yang nyaris mengejar Messi dalam hal gaji. Ditambah dengan rekam jejaknya yang seperti Neymar, yaitu pernah dinominasikan di Ballon d'Or dan di sini Griezmann terlihat lebih baik.
Soal rekam jejak timnas, Griezmann juga membuktikan bahwa timnas Prancis berhasil dibawa merengkuh trofi juara dan itu tak lepas dari kontribusinya. Sedangkan Brazil menjuarai Copa America justru tak bergantung pada Neymar.
Satu-satunya kunci yang membuat Neymar tetap diterima baik adalah pengalamannya bermain dengan Messi dan Suarez. Bersama kedua pemain itu, Barcelona pernah memiliki trio maut. Ini yang belum terjadi dengan Griezmann.
Atau, bisa juga menjadi MNG, Messi-Neymar-Griezmann. Jelas, Suarez akan dikorbankan dalam penciptaan trio ini, meski kita menjadi bingung. Siapa yang menjadi target-man?
Kepulangan Neymar memang masih dapat mengundang perdebatan. Lalu, bagaimana jika Barcelona akhirnya mendatangkan Lautaro?