Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Pilih Neymar atau Lautaro, Barcelona?

4 Juni 2020   20:04 Diperbarui: 5 Juni 2020   09:13 949
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Trio MSN pernah membuat Barcelona sangat disegani. Gambar: AFP/Lluis Gene via Kompas.com

Suarez datang sebagai pemain yang sudah matang di kompetisi Eropa. Sedangkan Neymar, dia adalah pendatang sekaligus pemain muda. Artinya, Barcelona melakukan investasi meski harus sangat mahal.

Apa yang dilakukan Barcelona seharusnya sudah tepat. Karena Neymar akan menjadi penerus Messi sebagai kreator serangan sekaligus bomber. Pondasinya bisa dilihat dengan trofi Liga Champions 2015.

Hanya, ada dua hal yang dapat merusak misi tersebut. Pertama adalah ego Neymar. Kedua adalah kerja sama Barcelona dengan Luis Enrique.

Setiap orang pasti punya ego. Setiap orang pula pasti ada yang punya kemauan untuk menantang diri atau mendapatkan kesempatan yang lebih besar untuk membuktikan diri.

Tidak ada salahnya Neymar melepaskan diri dari dominasi Messi di Barcelona. Namun, apa yang dilakukannya telah membuat dirinya juga kesulitan untuk membuktikan diri, khususnya secara tim--target juara Liga Champions.

Meski PSG memiliki banyak bintang dan salah satunya adalah Edinson Cavani yang lebih dahulu menjejak di Prancis. Namun, embel-embel eks Barcelona dan telah mampu meraih trofi Liga Champions, jelas Neymar didewakan oleh PSG dibandingkan Cavani. Bahkan, Angel Di Maria juga patut dihargai lebih baik dibandingkan Cavani.

Hanya, Cavani menjadi salah satu pemain yang sangat penting untuk menjaga PSG tetap hebat. PSG boleh berterima kasih kepada Zlatan Ibrahimovic ataupun David Beckham, namun sebenarnya mereka harus berterima kasih lebih dalam kepada Cavani.

Lalu, bagaimana kepada Neymar?

PSG merekrut Neymar ibarat memperoleh buah simalakama. Secara prestis memang luar biasa, namun secara kompleks, dia tak beda jauh dengan Zlatan. Misi meraih gelar Liga Champions nyatanya masih belum dekat di jangkauan ketika sudah ada Neymar.

Diperparah dengan goyahnya keteguhan Neymar di PSG dalam semusim terakhir. Dia terlihat mulai sadar bahwa bukan PSG yang tepat untuk mengantarkan dirinya sebagai pemenang sejati, termasuk memperoleh Ballon d'Or.

Terbukti, Ballon d'Or terbaru setelah Luka Modric meraihnya, adalah Lionel Messi. Artinya, dalam beberapa musim ke depan raihan Ballon d'Or akan tak jauh-jauh dari dua klub asal La Liga tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun