Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Balap Artikel Utama

Akhirnya Rossi Turun Takhta dari Kerajaan Yamaha

31 Januari 2020   07:25 Diperbarui: 31 Januari 2020   19:03 1677
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Marc dan Alex Marquez juarai dua kelas berbeda di musim 2019. | Sumber gambar: Akurat.co

Artinya cara kerja motor Yamaha tidak jelas, dan membuat dua pebalapnya memiliki hasil yang berbeda. Jika Valentino Rossi selalu berupaya fight di awal balapan lalu kedodoran di akhir. Sedangkan Vinales sebagian besar justru baru panas saat menjelang akhir balapan.

Rossi kian sulit menyamai performa Vinales yang juga tidak pernah sepenuhnya maksimal. | Sumber gambar: Bola.com
Rossi kian sulit menyamai performa Vinales yang juga tidak pernah sepenuhnya maksimal. | Sumber gambar: Bola.com
Ketidakkonsistenan ini jelas membuat mereka tidak mampu bertarung dengan Repsol Honda yang hampir menjamin 100% tetap di baris terdepan. Namun, tetap perlu diingat bahwa hal ini hanya berlaku pada Marc Marquez.

Jika melawan Marc Marquez saja Yamaha masih keteteran dan dilanda kebingungan karena kedua pebalapnya memiliki performa yang berbeda, bagaimana mau menghadapi Repsol Honda yang kini memiliki duo Marquez?

Marc dan Alex Marquez juarai dua kelas berbeda di musim 2019. | Sumber gambar: Akurat.co
Marc dan Alex Marquez juarai dua kelas berbeda di musim 2019. | Sumber gambar: Akurat.co
Bukan soal kehebatan Marc yang akan menular ke Alex, adiknya. Namun, soal rentang masa bertarung Repsol Honda yang dijamin akan lebih panjang daripada tim-tim lain, karena duet Marquez ini dapat dipastikan untuk jangka panjang.

Inilah yang harus diwaspadai Yamaha, bahkan juga Ducati--yang masih terlihat mengandalkan Andrea Dovizioso. Hanya Suzuki yang terlihat sudah mengetahui bahwa MotoGP sudah berada di era baru.

Hal ini diperlihatkan dengan duet pebalapnya yang masih berusia muda, Alex Rins dan Joan Mir. Keduanya diprediksi akan mampu bersaing secara konstan dengan duo Marquez sampai 10 tahun ke depan.

Inilah yang perlu dilakukan oleh Yamaha, dan beruntungnya tanda-tanda itu sudah diperlihatkan dengan pergantian line-up di tahun 2021.

Naiknya Quartararo ke Yamaha Movistar Factory akhirnya menuntaskan harapan yang tak terwujud dari penggemar Yamaha, yang sempat menaruh harapan pada Johann Zarco.

Zarco juga pernah sabet gelar rookie of the year bersama Yamaha satelit. | Sumber gambar: Bola.com
Zarco juga pernah sabet gelar rookie of the year bersama Yamaha satelit. | Sumber gambar: Bola.com
Maklum, si pengoleksi dua gelar juara dunia kelas Moto2 itu awalnya diprediksi akan menjadi pebalap pabrikan Yamaha setelah potensi hebatnya di musim pertama bersama Yamaha.

Namun, kisahnya tak berjalan mulus, karena harapan membela Yamaha tim pabrikan tak kunjung terwujud.

Rossi dan Quartararo. | Sumber gambar: Otomotifnet.gridoto.com
Rossi dan Quartararo. | Sumber gambar: Otomotifnet.gridoto.com
Kini, Quartararo harus lebih beruntung dari sang seniornya. Artinya, Yamaha harus berani berinvestasi dengan Quartararo, bukan lagi dengan Rossi. Karena ini adalah era baru, bukan lagi era Rossi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Balap Selengkapnya
Lihat Balap Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun