Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Adama Traore dan Caranya Mengubah Stereotip Pesepak Bola Berotot

9 Januari 2020   20:37 Diperbarui: 10 Januari 2020   05:00 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

CR7 juga sering menjadi model iklan karena bentuk fisiknya yang atletis dan proporsional (ala model). |Sumber gambar: CNN Indonesia.com
CR7 juga sering menjadi model iklan karena bentuk fisiknya yang atletis dan proporsional (ala model). |Sumber gambar: CNN Indonesia.com
Kalaupun ingin berotot, "kiblatnya" cenderung hanya ke Cristiano Ronaldo. Karena, dialah salah satu pesepak bola yang dinilai cukup seimbang antara tubuh berotot dan tetap cepat dalam berakselerasi. 

Apalagi, dia juga memiliki postur cukup tinggi. Sehingga, pembagian atau pertumbuhan ototnya akan lebih "normal", dibandingkan mereka yang berpostur lebih pendek.

Biasanya yang berpostur 160 sampai 170-an cm, ketika mereka menambah massa otot, akan terlihat sama seperti ketika mereka menambah jumlah lemak ke tubuh.

Artinya, badannya hanya membesar namun bentuk rentangan atau panjang massa ototnya tidak memanjang, alias "menggumpal" di satu bidang yang tidak lebar.

Inilah yang kemudian dikhawatirkan akan mengurangi kelincahan tubuh dan jika melihat postur Adama Traore, dia juga tidak terlalu tinggi (178 cm). 

Namun, dengan massa ototnya yang sedemikian rupa, ternyata dia masih mampu memiliki kecepatan dan itu membuat kita seperti dibangunkan dari tidur panjang akibat pemahaman yang sebelumnya.

Lalu, apa yang dapat kita ambil dari keberhasilan Adama Traore dalam mementahkan stereotip tentang tubuh berotot yang lamban?

Adama Traore juga sempat ditawar untuk pindah haluan bidang olahraga, karena tubuhnya yang semakin kekar. |Sumber gambar: Skysports.com
Adama Traore juga sempat ditawar untuk pindah haluan bidang olahraga, karena tubuhnya yang semakin kekar. |Sumber gambar: Skysports.com
Kerja kerasnya. Jika pesepak bola biasa "hanya" melatih kecepatan dan lebih fokus terhadap otot-otot yang menunjang kecepatan dan daya tahan. Sedangkan kali ini, Adama menambah tantangan untuk tubuhnya, yaitu menambah massa otot dengan tidak menghilangkan kecepatan tubuhnya.

Hal ini jika dibayangkan saja pasti sudah berat, apalagi harus diwujudkan. Jadi, dari apa yang ditunjukkan oleh Adama, kita bisa melihat bahwa kerja keras dan kemauan untuk melakukannya adalah kunci besar untuk melawan stereotip yang sudah terlanjur melekat di kepala kebanyakan orang.

Kita juga sering menemukan banyak stereotip di masyarakat yang kemudian tidak (bisa) dilawan, melainkan diterima dengan pasrah. 

Bahkan, tidak sedikit generasi zaman now yang mudah untuk mengikuti stereotip-stereotip tersebut. Padahal, jika kita bisa yakin terhadap kerja keras untuk melawan stereotipe itu, maka stereotipe itu juga akan terbantahkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun