Mungkin tidak banyak orang yang mengenal Adama Traore dibandingkan Cristiano Ronaldo, apalagi Lionel Messi. Bahkan, jika ditodong dengan pertanyaan, "Siapa pemain sepak bola yang paling berotot?"Â
Jawabannya kebanyakan adalah Cristiano Ronaldo. Karena, memang si pemain Juventus itu cukup sering pamer otot dengan berselebrasi melepas jersey, alias telanjang dada. Wow!
Namun, mulai saat ini sematan pesepak bola berotot bisa sedikit menjauh dari Cristiano Ronaldo. Karena, ternyata ada yang lebih kekar dari pemain asal Portugal itu, dan dia adalah Adama Traore.Â
Fisiknya bahkan terlihat mirip Dwayne Johnson, alih-alih seperti winger kebanyakan yang berperawakan ramping untuk menunjang kelincahannya dalam berakselerasi.
Sedangkan untuk Adama Traore, hal itu tidak berlaku. Meski dirinya berposisi sebagai winger, dia tetap bekerja keras dalam membentuk otot tubuhnya, hingga seperti yang kita lihat saat ini.Â
Namun, eks pemain Barcelona itu tetap tahu jati dirinya. Sehingga, meski tubuhnya semakin kekar, dirinya tidak kehilangan kecepatan dan akselerasi.
Video kemenangan kedua Wolves atas Man. City di Premier League 2019/20:
Terbukti, pertahanan duo Manchester harus merasakan dobrakan didikan La Masia itu secara bergantian. Ironisnya, Manchester City harus merasakan kekalahan di Liga Inggris karena aksi Adama Traore sangat merepotkan mereka.Â
Salah satunya, ketika Traore mampu mencuri bola dari penguasaan Mendy.Â
Dia pun berhasil membawa bola itu ke dalam kotak penalti The Citizen dan bola kirimannya itu sukses diselesaikan oleh rekannya menjadi gol. Keren! (Baca beritanya di sini).
Sedangkan si tetangga, Manchester United harus ketar-ketir di partai lanjutan Piala FA yang digelar di kandang Wolverhampton.Â
Beruntung, Harry Maguire dkk berhasil menahan gempuran tuan rumah di babak kedua yang mana Adama Traore sangat eksplosif dalam menggempur sisi kiri pertahanan "Setan Merah".
Skor 0-0 akhirnya menjadi hasil dari pertandingan itu dan membuat kedua klub tersebut harus kembali bertemu di Old Trafford.
Merujuk pada performa Traore yang masih terjaga alias tidak sedang cedera, maka bisa saja Man United akan kembali direpotkan oleh akselerasi individunya yang cepat nan lincah itu.
Dari sini, kita dapat menemukan bukti bahwa perkembangan badan yang berotot tidak serta-merta membuat performa tubuh menjadi lamban.Â
Merujuk pada apa yang dilakukan oleh Traore tersebut, kita tahu bahwa cara untuk membuat kecepatan tubuh kita tetap terjaga adalah menjaga stabilitas otot di upper body (bagian atas) dan lower body (bagian bawah).
Video transformasi tubuh Adama Traore:
Tentu saja, kelincahan perlu dilatih setiap hari yang kebetulan juga sangat dibutuhkan bagi pesepak bola seperti Adama Traore.Â
Bukti ini juga mementahkan stereotip tentang tubuh berotot yang lamban dan akan kurang bersahabat bagi kebutuhan pesepak bola profesional.Â
Ambil contoh Adebayo Akinfenwa yang juga berada di sepak bola Inggris yang mana juga dikenal sebagai pesepak bola kekar.
Dua hal inilah yang kemudian membuat kita berpikir bahwa para pesepak bola seharusnya tidak perlu memiliki badan yang berotot.
Apalagi, dia juga memiliki postur cukup tinggi. Sehingga, pembagian atau pertumbuhan ototnya akan lebih "normal", dibandingkan mereka yang berpostur lebih pendek.
Biasanya yang berpostur 160 sampai 170-an cm, ketika mereka menambah massa otot, akan terlihat sama seperti ketika mereka menambah jumlah lemak ke tubuh.
Artinya, badannya hanya membesar namun bentuk rentangan atau panjang massa ototnya tidak memanjang, alias "menggumpal" di satu bidang yang tidak lebar.
Inilah yang kemudian dikhawatirkan akan mengurangi kelincahan tubuh dan jika melihat postur Adama Traore, dia juga tidak terlalu tinggi (178 cm).Â
Namun, dengan massa ototnya yang sedemikian rupa, ternyata dia masih mampu memiliki kecepatan dan itu membuat kita seperti dibangunkan dari tidur panjang akibat pemahaman yang sebelumnya.
Lalu, apa yang dapat kita ambil dari keberhasilan Adama Traore dalam mementahkan stereotip tentang tubuh berotot yang lamban?
Hal ini jika dibayangkan saja pasti sudah berat, apalagi harus diwujudkan. Jadi, dari apa yang ditunjukkan oleh Adama, kita bisa melihat bahwa kerja keras dan kemauan untuk melakukannya adalah kunci besar untuk melawan stereotip yang sudah terlanjur melekat di kepala kebanyakan orang.
Kita juga sering menemukan banyak stereotip di masyarakat yang kemudian tidak (bisa) dilawan, melainkan diterima dengan pasrah.Â
Bahkan, tidak sedikit generasi zaman now yang mudah untuk mengikuti stereotip-stereotip tersebut. Padahal, jika kita bisa yakin terhadap kerja keras untuk melawan stereotipe itu, maka stereotipe itu juga akan terbantahkan.
Namun, yang menjadi permasalahannya adalah kita terkadang mudah terseret arus dari gelombang-gelombang stereotip yang muncul di masyarakat, dan kita enggan untuk berenang menepi dan membiarkan tubuh kita semakin ke hilir.
Malang, 8-9 Januari 2020
Deddy Husein S.
Berita tentang Adama Traore:
1, Bola.net, Okezone.com 2, Okezone.com 3, Okezone.com 4, Kumparan.com, Gilabola.com.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H