Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Dilematis Pengamat Bola yang Dianggap Lebih Pintar dari Pelaku di Lapangan

2 Januari 2020   20:00 Diperbarui: 3 Januari 2020   07:45 1452
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun, feeling ini juga akan sulit tertebak akurasinya ketika pertandingan belum berjalan -minimal 20 atau 45 menit telah berlangsung. Sehingga, faktor ini seringkali dijauhkan dalam proses pengamatan secara profesional, apalagi di televisi.

Muhamad Kusnaeni, salah satu komentator bola senior di Indonesia. (Republika.co.id)
Muhamad Kusnaeni, salah satu komentator bola senior di Indonesia. (Republika.co.id)
Sebenarnya, ada satu sosok yang bisa dikatakan sangat balance ketika menyampaikan pengamatannya dalam sebuah pertandingan. Yaitu, Bung Kusnaeni.

Beliau salah satu pengamat atau juga dapat disebut komentator bola yang senior di Indonesia. Sehingga, faktor pengalamannya tersebut membuatnya lebih luwes ketika menempatkan argumentasi-argumentasinya ke pertandingan-pertandingan, baik dari segi subjektivitas maupun objektivitas.

Lalu, apakah dengan penjabaran yang sedemikian rupa akan membuat Anda masih berpikir bahwa para pengamat bola adalah orang-orang yang sok pintar daripada mereka yang berkeringat di lapangan?

Jika jawabannya masih iya, berarti Anda harus belajar untuk menjadi pengamat agar dapat merasakan bagaimana caranya menjadi pengamat. Begitu pula jika jawaban Anda adalah "alangkah lebih indah jika mereka yang berkomentar tentang sepak bola hanya disebut sebagai penikmat bola", maka Anda belum pernah bertemu dengan banyak orang yang menyatakan diri sebagai penikmat bola namun tidak mampu menjabarkan bagaimana tim yang bermain tersebut meraih kemenangan ataupun kekalahan dengan argumentasi yang baik, meski belum tentu benar.

Jadi, masihkah pengamat bola itu sok pintar?

Malang, 2-1-2020
Deddy Husein S.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun