Bahkan, salah satunya (bisa saja) adalah penulis. Karena, penulis juga menuliskan bahwa kiper Wawan Hendrawan adalah salah satu yang patut dipercaya atau dicoba mengawal gawang timnas. Namun, dengan prediksi, dia (seharusnya) kembali tampil di laga melawan Vietnam untuk menebus aksinya di kandang UEA.
Selain itu, juga ada rekomendasi (dari penulis) secara tersirat tentang tidak dipilihnya Hansamu sebagai starter di lini belakang dengan mencoba opsi lain yang lebih tepat melindungi pertahanan timnas dan tentunya harus ditemani Yanto Basna yang memang terlihat jago "bersih-bersih". Namun, sayangnya "bersih-bersih" yang dilakukan Yanto Basna di laga melawan skuad yang didominasi marga "Nguyen" itu terlihat over.
Baca ulasan sebelumnya di sini dan di sini.
Tentunya ada dua faktor di sini yang meliputi malam buruk Yanto. Yaitu, tidak ada pemain lain yang menjadi kapten dan tidak ada dua nama yang lebih dijagokan di pos kiper; Andritany atau Wawan. Di sini, konsep M. Ridho seperti benar-benar sulit untuk dinilai (lebih sulit dibandingkan Wawan kemarin). Walau tidak bisa dipungkiri, bahwa segelintir netizen juga pasti ada yang menjagokan kiper Madura United itu untuk mengawal gawang timnas pasca laga UEA kemarin (10/10). Wah, bagaimana ini?
Dari sini, kita atau mungkin hanya penulis saja yang seperti sangat bosan jika harus beralih ke subjek lain. Yaitu, menyenggol nama PSSI -untuk dikambinghitamkan. Karena, dengan tugas mereka yang kemarin harus membayar denda pasca kerusuhan suporter di GBK (5/9) tersebut. Maka, peran PSSI (sebagai sasaran kambing hitam) sedikit diabaikan saja. Biarkan saja mereka berbenah sendiri dengan cermin yang mereka punya (kalau ada).
Maka dari itu, pertanyaan tentang siapa yang menjadi kambing hitam atas kekalahan timnas di laga kemarin akan lebih baik digantung saja -di akhir artikel ini. Biarkan siapa saja yang membaca artikel ini menjawab sendiri siapa yang patut dikambinghitamkan. Itu akan lebih bagus, agar masing-masing pihak berintrospeksi diri selayaknya apa yang dikatakan Simon McMenemy (belajar dari timnas Vietnam). Bisakah kita berintrospeksi untuk timnas kita yang semakin berkabung?
Baca juga komentar Irfan Bachdim di sini.
Malang, 16-17 Oktober 2019
Deddy Husein S.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H