Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kartu Kuning dan Kartu Merah untuk Kebebasan Berpendapat

9 April 2019   18:33 Diperbarui: 10 April 2019   10:41 242
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mereka akan melakukan pelanggaran dan emosi saat dihukum oleh wasit. Namun, jika si pemain menyadari bahwa hukuman itu tepat, maka, si pemain akan menerimanya dengan lapang dada. Lalu, bagaimana jika melihat keputusan wasit memang salah?

Protes.
Protes itu memang perlu, tapi seyogyanya tidak dibarengi oleh emosi dan ungkapan kata-kata kasar. Sama seperti yang dilakukan oleh masyarakat-net zaman now. Kadangkala kita dapat melihat adanya aksi mengkritiki kebijakan dan lain sebagainya di media sosial. Namun, mereka yang mengkritik itu ternyata hanya sekadar menghujat, tanpa mampu memberikan ide maupun saran terhadap kekurangan yang dikritiki tersebut. Lalu, untuk apa bersuara jika tidak ada 'bobot' dari suara tersebut?

Sama halnya ketika melihat pesepakbola memprotes keras keputusan wasit. Jika, apa yang dikatakannya sudah tidak lagi menghargai keputusan wasit---walau keputusannya kurang tepat---maka, tidak mengherankan jika kartu merah bisa keluar dari saku wasit. Begitu pula pada kita. Jika, kita ingin dihargai sebagai masyarakat yang boleh bersuara, maka, sertai suara kita dengan sikap yang baik. 

Kritik (boleh) sepedas-pedasnya, namun, berikan juga tawaran solusi. Melalui cara itu, orang lain pasti akan segan dan (mau tidak mau) menerima suara kita (mempertimbangkannya) tanpa harus mengeluarkan kartu kuning ataupun kartu merah.

Lagi pula, siapa yang mau terkena kartu merah?

Malang, 9 April 2019
Deddy Husein S.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun