Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Istilah Kentang yang Menjadi Sebutan Olok-olok

25 Maret 2019   09:06 Diperbarui: 3 Juli 2021   01:44 6367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi hape kentang. (Gamebrott.com)

Berbeda dengan kentang dan lainnya (oatmeal dan nasi merah) yang memiliki peningkatan energi yang bertahap dan tidak cepat habis (staminanya).

Sehingga, jika melihat hal ini, kentang bisa dikatakan---sebenarnya---memiliki kualitas lebih baik dibandingkan nasi putih.

Lalu, mengapa, kentang dijadikan istilah untuk mengatakan hal yang memiliki kekurangan? Misalnya sinyalnya sedang buruk, maka, disebut sinyal kentang.

Ponsel kualitas menengah-bawah disebut ponsel/hape kentang. Begitu pula jika mendapati aplikasi yang tidak berjalan sesuai harapan, pasti juga akan disebut aplikasinya 'kentang banget'.

Memang hal ini terasa dan terlihat sepele. Namun, seandainya kentang itu bisa berinteraksi dengan manusia secara langsung dan mereka memiliki hak suara.

Apakah manusia memiliki jawaban untuk menjawab pertanyaan, "Mengapa kau (manusianet-Indonesia) menjadikan namaku untuk menyebut hapemu yang tidak bagus itu?"

Kira-kira, apa jawaban dari kita---manusia?

Kreatif memang bukanlah hal yang buruk, bahkan cenderung positif. Namun, kreatif yang tidak relevan terhadap kepandaian manusia---yang sebenarnya memiliki kemampuan untuk 'menguasai' dunia, akan menjadi suatu hal yang terlihat memalukan. 

Semakin ke sini, kita mulai terlihat terus berlomba menciptakan viral-viral dan istilah-istilah yang unik dan di luar batas kewajaran, dan ini bisa berdampak pada suatu hal yang tidak bagus.

Yaitu, membuat manusia semakin susah untuk menghadapi kenyataan/kehidupan yang sebenarnya. Bahwa hidup itu sebenarnya tidak 'kentang', melainkan 'tuman'.

Hidup sebenarnya tidak seburuk yang terlihat secara kasat mata, hanya mimpinya saja yang kadang kala terlampau tinggi. Sehingga, sulit untuk menerima kenyataan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun