Mohon tunggu...
Deddy Husein Suryanto
Deddy Husein Suryanto Mohon Tunggu... Penulis - Content Writer

Penyuka Sepak Bola. Segala tulisan selalu tak luput dari kesalahan. Jika mencari tempe, silakan kunjungi: https://deddyhuseins15.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Olivier Giroud, Ditumbuhkan Montpellier, Dibesarkan Arsenal, Ditempa Chelsea

15 Maret 2019   20:17 Diperbarui: 20 Maret 2019   10:07 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olivier Giroud. (iNews.id)

Hal ini bisa dilihat ketika Arsenal yang sebelumnya identik dengan bola-bola pendek dan rapi, bisa menjadi pragmatis dan menggunakan lebar lapangan yang kemudian melakukan umpan-umpan crossing ke kotak penalti lawan. Umpan crossing inilah pasti untuk mencari kepala Giroud dan ini selalu merepotkan bagi pertahanan lawan. Bermodalkan postur yang ideal, Giroud sangat sulit untuk dihentikan ketika hendak 'menyantap' bola atas. Inilah cara paling bagus untuk memaksimalkan kemampuan Giroud.

Namun, bukan manusia jika tidak memiliki kekurangan, dan itu juga dimiliki oleh Giroud sebagai pesepakbola. Sama halnya seperti Lionel Messi yang unggul soal kecepatan dan akselerasi, namun tidak begitu fantastis ketika menggunakan kepalanya (menyundul bola). Begitu pula Giroud yang unggul bola atas namun memiliki kekurangan. Yaitu kecepatan dan kontrol bola yang kurang begitu bagus.

Segi kecepatan yang tidak istimewa, Giroud akan kesulitan untuk diandalkan dalam skema counter-attack dan direct-pass (bola langsung diarahkan ke striker). Arsenal akan bisa melakukan counter-attack maupun direct-pass ketika di depan ada minimal dua pemain dengan bola yang diarahkan bukan ke Giroud, melainkan rekan lainnya yang memiliki kecepatan dan controlling yang bagus.

Melihat kekurangan ini dan bermain di Premier League yang kadang dihiasi tempo permainan cepat dan praktis, maka, Giroud akan cukup kesulitan. Musim pertamanya di Premier League cukup berat. Apalagi, kekurangan Giroud dalam hal mengontrol bola cukup buruk, membuat fans Arsenal pasti mengumpat-umpat ketika melihat bola selalu lepas dari penguasaannya. Hal ini bisa dilihat dengan aksinya yang selalu jatuh dan bola terlepas ketika mendapatkan gangguan dari bek lawan.

Satu-satunya cara untuk membuat Giroud berguna selain di kotak penalti dengan bola atas adalah dengan menjadikan Giroud sebagai tembok---pemantul bola. Bisa diakui, bahwa ini menjadi ciri khas tersendiri bagi Giroud yang cukup jarang ditemukan di penyerang lainnya. 

Kemampuannya dalam wall-passing atau di zaman game konsol Playstation 1 disebut 'one-two' tidak perlu diragukan lagi. Bahkan dengan skema itu, pemain cepat ataupun yang memiliki akselerasi bagus seperti Theo Walcott, Lucas Podolski, Jack Wilshere, Aaron Ramsey, Alex-Oxlade Chamberlain, Alexis Sanchez, atau kini di Arsenal ada Alex Iwobi dan Henrikh Mkhitaryan, mereka akan menjadikan Giroud sebagai pemantul bola atau juga membuat pola operan segitiga---melibatkan tiga pemain (triangle passes).

Pola ini biasanya manjur bagi Arsenal untuk membongkar pertahanan lawan yang rapat dan sulit ditembus dengan bola datar. Tanpa mengandalkan bola atas atau menggunakan lebar lapangan, Arsenal akan menggunakan pola operan segitiga ini untuk merangsek masuk. Baik itu dilakukan di luar kotak penalti ataupun saat di kotak penalti. Beberapa gol Arsenal yang melibatkan Giroud, biasanya menggunakan skema wall-passing ataupun operan segitiga.

Melalui skema itu, maka, tak mengherankan jika Giroud tidak hanya produktif dalam mencetak gol (sekitar 100 gol lebih untuk Arsenal), namun juga banyak menciptakan assist. Kelebihan lainnya yang membuat Giroud terkadang tidak harus mencetak gol, namun kehadirannya sangat diperlukan oleh tim. Terbukti, di timnas Prancis---khususnya di Piala Dunia 2018, kita tidak melihat Giroud mencetak gol. Namun, kehadirannya di atas lapangan sukses membuat Mbappe dan Griezmann memiliki 'panggung untuk berkarya'.

Di era yang sudah sedemikian tinggi terhadap tuntutan kualitas permainan seorang pesepakbola, tentu akan menjadi berat ketika tidak diimbangi dengan karakter dan mentalitas yang kuat. Dibandingkan striker lainnya, Giroud tergolong 'always ready' di setiap laga. Baik itu di Arsenal maupun kini di Chelsea.

Jika di Montpellier, aksi Giroud tergolong sama seperti striker kebanyakan yang tak hanya menunggu bola namun juga mencari bola. Di Arsenal, Giroud membangun karakter yang solid dan pastinya akan menjadi pertimbangan bagi seorang pelatih dalam menggunakannya. Karena, dengan karakter bermainnya yang sedemikian rupa, perlu adanya support yang ideal juga dari rekan-rekannya.

Maka, tak heran, jika di Arsenal kemudian muncul nama-nama Nacho Monreal dan Hector Bellerin yang jago melakukan crossing akurat. Karena, mereka sudah terbiasa bermain dengan seorang target-man seperti Olivier Giroud. Selain itu, keberadaan Giroud, dapat mengembangkan kualitas dan produktivitas pemain lini kedua Arsenal, salah satunya seperti Aaron Ramsey.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun