Dia juga tidak diingatkan untuk belajar di malam hari sebelum tidur, walau dirinya selalu menyempatkan waktu 1/1,5 jam untuk belajar dan tanpa pengawasan kedua orangtuanya.
Sampai akhirnya, masa ujian itu selesai. Sang ibu bahkan sudah menyiapkan hadiah untuk Beny saat pulang sekolah.
Beny, "Apa ini, bu?"
Ibu, "Hadiah untuk kakaklah."
Beny, "Untuk apa?"
Ibu, "Untuk merayakan kelulusan kakak."
Beny, "Bukankah pengumuman kelulusannya dua minggu lagi?"
Ibu, "Ibu tahu. Tapi, tanpa menunggu pengumuman kelulusan, ibu sudah tahu kalau kaka akan lulus dan dapat diterima di SMP 1."
Beny, "Wah, ibu dukun ya?"
Ibu, "Ibu bukan dukun, tapi, ibu tahu bahwa usaha kakak tidak akan sia-sia.
Lagipula ini juga menjadi bagian dari permintaan maaf ibu, karena sudah melarang kakak untuk bermain layang-layang lagi."
Beny, "Ah, aku sudah melupakan itu, bu. Aku pikir, apa yang dikatakan ibu benar. Buktinya, aku bisa mengikuti ujian dengan tenang. Sedangkan, teman-temanku setiap hari terlihat gelisah, bahkan di ujian jam pertama."