Seorang pelayan menghampiri dengan senyum ramah. “Selamat datang… Silahkan mau pesan apa? Ada singkong dengan topping keju atau cokelat, Gethuk Kethek, Klenyem, Gemblong, keripik dan masih banyak olahan singkong. Dalam bahasa Jawa, singkong disebut telo. Kami ada cream soup telo, pancake telo, burger telo, dan kolak singkong. Ibu mau mencicipi menu baru, singkong sambal matah?” jelas sang pelayan, komplit.
“Hah, singkong sambal matah? Seperti apa rasanya?” Alma bergumam.
“Alma mau pesan apa?” suara Mama membuyarkan lamunan. “Alma mau singkong keju, apakah ada?”
“Tentu ada. Singkong keju adalah jajanan favorit yang dicari pengunjung.”
“Kenapa singkong keju jadi favorit?” Alma penasaran. “Singkong keju diolah dengan spesial dan teksturnya lembut. Ada rasa original dan cokelat, ditambah susu kental manis membuat gurih dan nikmat!” jelas pelayan toko.
Alma meminta Mama membeli singkong keju dan olahan singkong untuk teman-temannya. Ia tidak sabar menceritakan pengalaman selama di Salatiga.
Senin pagi, sebelum Alma berangkat ke sekolah, Mama menghidangkan singkong keju sebagai menu sarapan. “Alma, Mama sudah menyiapkan oleh-oleh untuk Ibu Guru dan teman-temanmu. Bawa juga kripik singkongnya. Mama bawakan dua kotak singkong keju ya.” Alma mengangguk.
Tet tet… “Ma, mobil jemputnya sudah datang. Alma berangkat dulu ya.” Alma mencium pipi Mamanya, langsung menuju mobil. Didalam mobil Alma langsung membuka kotaknya. Semua temannya mencicipi, kecuali Monica.
“Itu kan makanan tradisional. Perutku bisa mual kalau makan itu. Kalian anak Jakarta, masa makanannya singkong?” Monica sinis.
“Walaupun makanan tradisional, rasanya tidak kalah dengan makanan di mall. Ayo Monica dicicipi, enak kok. Ini bukan singkong biasa,” jelas Alma.
Karena penasaran, Monica pun ikut mencicipi. “Bagaimana rasanya, enak kan?” tanya Alma. Monica hanya diam, tak menggubris.