“Alma, lihat ini,” kata Mama sambil berjalan ke ujung meja. “Hmm… Alma, kamu harus coba ini. Pasti kamu suka,” Mama hendak menyuap ke mulut Alma.
“Tidak… Alma tidak mau,” sahut Alma sambil menutup mulut. “Ayo coba dulu. Kamu belum tahu rasanya.”
“Ma, apa ini?” tanya Alma setelah menerima suapan Mama. “Mama tidak tahu. Mama juga baru pertama makan”.
“Disitu ada tulisan ‘Singkong Keju’. Jadi Mama coba mencicipinya. Ternyata rasanya sangat enak!” Kata Mama. “Ooo… ini yang namanya Singkong Keju… Ternyata rasanya sangat lezat!!” balas Alma.
“Ma, ayo kita kembali ke kamar. Alma sudah kenyang padahal tidak makan nasi”. “Singkong mengandung karbohidrat, nutrisi yang sama terdapat pada nasi, membuatmu jadi kenyang. Singkong juga mengandung protein, serat, vitamin C dan A, serta mineral,” jelas Mama sambil menuju kamar.
“Sekarang banyak makanan kekinian yang terasa lezat, tapi mengandung perasa, pewarna, dan penyedap makanan. Kalau mengkonsumsi berlebihan tidak baik untuk tubuhmu yang dalam masa pertumbuhan, yang memerlukan makanan sehat dan bergizi.”
Setibanya dikamar, Alma langsung menghempaskan tubuh mungilnya ke tempat tidur. Mama tersenyum sambil menyelimuti Alma.
Esoknya, langit Salatiga sangat cerah. Alma dan Mama akan berkeliling kota Salatiga membeli oleh-oleh. “Aduh, kok macet… Nanti tidak kebagian singkong keju!!” Alma cemas melihat antrian mobil di kawasan toko oleh-oleh.
“Tenang Dik Alma. Stock singkongnya banyak. Masyarakat disini banyak menanam singkong. Dulu singkong identik dengan makanan daerah pedesaan, tapi dengan kepiawaian warga Salatiga singkong disulap jadi makanan lezat dan paling banyak dicari pengunjung luar kota. Apalagi singkong keju, hmm.. enak!”
Mobil yang mereka tumpangi tiba. Pak Bejo mengantar mereka masuk ke toko. Sayup-sayup terdengar lagu, “Madu ditangan kananmu, racun ditangan kirimu… Aku ini hanya anak singkong…”
“Alma, dengar itu lagu yang populer di tahun 1980-an. Syairnya menyebutkan ‘Anak Singkong’. Penyanyinya sangat terkenal dan berasal dari kota ini. Siapa sangka Salatiga jadi terkenal karena singkong?” Mama bersenandung mengikuti lagu, “Aku ini, hanya anak singkong…”