Mohon tunggu...
Debora Putriani Br Nainggolan
Debora Putriani Br Nainggolan Mohon Tunggu... Freelancer - Universitas Negeri Medan

Menulis bagaikan menciptakan imaji dalam dunia sendiri yang diciptakan sesuai dengan keinginan dirimu

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerita Pendek tentang Kerinduan Seorang Anak Kepada Ibunya, Membuat Hati Tersentuh

7 Juni 2024   23:15 Diperbarui: 7 Juni 2024   23:19 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Mimpi apa sayang?" tanya Mama dengan penuh kasih.

"Aku bermimpi kita pergi ke taman bermain, dan kita naik semua wahana yang ada. Lalu, kita makan es krim besar dengan banyak topping!"

Mama tertawa mendengar cerita Rossa. "Wah, itu mimpi yang sangat menyenangkan! Bagaimana kalau kita benar-benar pergi ke taman bermain akhir pekan ini?"

Rossa melompat girang, memeluk Mama dengan erat. "Aku sangat senang, Ma! Terima kasih ma! Mama adalah mama terbaik sedunia!"

Hari-hari berlalu dengan kebahagiaan seperti itu. Setiap akhir pekan, mereka akan menghabiskan waktu bersama, pergi ke taman, bermain di pantai, atau sekadar berjalan-jalan di sekitar kota. Mama selalu tahu cara membuat setiap momen menjadi spesial. Bahkan saat mereka hanya berada di rumah, Mama akan mengajak Rossa membuat kue, menonton film bersama, atau membaca buku cerita favorit Rossa.

Satu kenangan yang paling diingat Rossa adalah saat mereka membuat kue cokelat bersama. Hari itu, hujan turun deras, dan Mama memutuskan untuk menghabiskan waktu di dapur. Mereka tertawa dan bercanda, tepung bertebaran ke mana-mana, dan cokelat meleleh di tangan mereka.

"Rossa, kamu harus mencicipi adonan ini. Mama yakin ini akan menjadi kue cokelat terbaik yang pernah kita buat," kata Mama sambil menyodorkan sendok berisi adonan.

Rossa mencicipinya dan matanya berbinar. "Enak sekali, Ma! Aku tidak sabar untuk memakannya!"

Saat kue akhirnya matang, aroma manis memenuhi seluruh rumah. Mereka duduk bersama di meja makan, menikmati kue hangat sambil menyeruput teh hangat. Rossa merasa itu adalah momen yang sempurna, momen di mana ia merasa begitu dekat dengan Mama, begitu dicintai dan dilindungi.

***

Pikiran Rossa kembali ke masa kini, saat keheningan malam menyelimutinya. Ia duduk di tempat tidurnya, merasakan kesedihan yang mendalam. Tidak ada lagi momen-momen bahagia seperti dulu. Tidak ada lagi yang menemaninya membuat kue, tidak ada lagi yang mendengarkan ceritanya dengan penuh perhatian, tidak ada lagi pelukan hangat yang selalu membuatnya merasa aman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun