5. Indikator kemampuan awal Bela Negara. Ditunjukkannya dengan adanya sikap:
- Memiliki kecerdasan emosional dan spiritual serta intelijensia.
- Senantiasa memelihara jiwa dan raga
- Senantiasa bersyukur dan berdoa atas kenikmatan yang telah diberikan Tuhan Yang Maha Esa.
- Gemar berolahraga.
- Senantiasa menjaga kesehatannya.
Sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia menunjukkan semangat bela negara dari seluruh komponen bangsa, tidak hanya melalui perjuangan bersenjata, tetapi juga dengan berbagai kemampuan individu. Nilai-nilai bela negara ini diwariskan ke generasi penerus untuk menjaga eksistensi Indonesia. ASN, sebagai aparatur negara, wajib mengimplementasikan bela negara dalam pengabdian sehari-hari. Bela negara dilaksanakan atas dasar kesadaran dan keyakinan warga negara, dikembangkan melalui berbagai usaha seperti pendidikan kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran, pengabdian di TNI, dan pengabdian sesuai profesi. Tujuan usaha bela negara adalah memelihara jiwa nasionalisme warga negara dalam memenuhi hak dan kewajiban terhadap negara, diwujudkan melalui Pembinaan Kesadaran Bela Negara untuk mencapai tujuan dan kepentingan nasional.
B. Analisis Isu Kontemporer
PNS ideal harus proaktif dalam menentukan masa depan bangsa, fokus pada perubahan yang memuliakan kemanusiaan. Sosok PNS yang bertanggung jawab, berorientasi kualitas, kompeten, dan memegang teguh kode etik merupakan wujud nyata sikap bela negara. Untuk mencapai ini, PNS perlu memahami posisi dan perannya, siap memberikan yang terbaik, dan memanfaatkan potensinya untuk perubahan yang bermanfaat luas dalam tugas pembangunan dan pemerintahan. Ini mencerminkan pentingnya PNS dalam membentuk masa depan bangsa yang lebih baik melalui pelayanan publik yang berkualitas dan beretika.
 Modal insani merujuk pada konsep modal manusia (human capital) yang memandang manusia sebagai aset berharga dalam organisasi. Konsep ini menekankan bahwa nilai manusia tercermin dalam pengetahuan, ide, kreativitas, keterampilan, dan produktivitas kerjanya. Sebagai komponen krusial organisasi, potensi manusia yang dioptimalkan dapat menghasilkan kinerja luar biasa. Dengan demikian, pengembangan modal insani menjadi kunci dalam meningkatkan efektivitas dan keberhasilan organisasi.
PNS sebagai Aparatur Negara menghadapi tantangan internal dan eksternal yang mengancam fondasi berbangsa dan bernegara (Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika). Oleh karena itu, penting bagi setiap PNS untuk memahami secara kritis isu-isu strategis kontemporer seperti:
- Korupsi
- Penyalahgunaan narkoba
- Radikalisme dan terorisme
- Pencucian uang
- Proxy war
- Kejahatan siber
- Ujaran kebencian
- Penyebaran berita palsu (hoax)
Pemahaman ini diperlukan agar PNS dapat berperan aktif dalam menghadapi dan menangani ancaman-ancaman tersebut terhadap kehidupan berbangsa dan bernegara.
Teknik Analisis Isu
Kesadaran terhadap perubahan lingkungan strategis, baik internal maupun eksternal, sangat penting karena berpengaruh besar pada keberlangsungan pemerintahan. Untuk menghadapi ini, diperlukan:
- Kemampuan berpikir kritis
- Analisis yang mendalam
- Objektivitas dalam melihat persoalan
Dengan keterampilan ini, dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih efektif berdasarkan analisis yang matang. Pendekatan ini memungkinkan pemerintah untuk lebih siap menghadapi tantangan dan peluang yang muncul dari perubahan lingkungan strategis.
- Isu kritikal secara umum terbagi ke dalam tiga kelompok berbeda berdasarkan tingkat urgensinya, yaitu
- Isu saat ini (current issue)
- Isu berkembang (emerging issue), dan
- Isu potensial.
Teknik Tapisan Isu