Mohon tunggu...
Debi Febrianti
Debi Febrianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi saya bernyanyi dan bermain musik tradisi Saya mempunyai kepribadian yang cukup ramah, nonton drakor

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Lev Vygotsky dan Jean Piaget tentang Perkembangan Sosial dan Kognitif

20 Januari 2025   02:17 Diperbarui: 20 Januari 2025   02:17 23
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lev Vygotsky dan Jean Piaget adalah dua tokoh penting dalam psikologi perkembangan yang memberikan kontribusi besar dalam memahami perkembangan sosial dan kognitif anak. Meskipun keduanya memiliki fokus pada perkembangan kognitif, mereka memiliki pendekatan dan pandangan yang berbeda tentang bagaimana proses ini berlangsung, khususnya dalam kaitannya dengan peran lingkungan sosial.

---

1. Teori Lev Vygotsky: Perkembangan Sosial-Kognitif

a. Konsep Utama dalam Teori Vygotsky

1. Zona Perkembangan Proksimal (Zone of Proximal Development/ZPD):

Vygotsky memperkenalkan konsep ZPD, yaitu jarak antara kemampuan seseorang untuk menyelesaikan tugas secara mandiri dan kemampuan untuk menyelesaikannya dengan bantuan atau bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman (seperti guru, teman, atau orang tua).

ZPD menunjukkan potensi perkembangan anak yang dapat dicapai melalui interaksi sosial.

2. Scaffolding:

Scaffolding adalah dukungan yang diberikan oleh orang dewasa atau teman sebaya untuk membantu anak mencapai tingkat pemahaman yang lebih tinggi. Seiring waktu, dukungan ini akan dikurangi seiring dengan meningkatnya kemampuan anak.

3. Bahasa sebagai Alat Utama Perkembangan Kognitif:

Vygotsky melihat bahasa sebagai alat penting dalam perkembangan kognitif. Bahasa tidak hanya sebagai sarana komunikasi tetapi juga sebagai alat berpikir.

Pemikiran dan bahasa berkembang bersama, dan melalui interaksi sosial, anak belajar untuk menggunakan bahasa untuk menyelesaikan masalah dan memahami dunia.

4. Peran Interaksi Sosial:

Vygotsky menekankan bahwa perkembangan kognitif anak sangat dipengaruhi oleh interaksi sosial dengan orang lain, khususnya dalam konteks budaya tertentu.

Menurutnya, belajar adalah proses sosial yang terjadi melalui dialog dan kolaborasi.

b. Implikasi Teori Vygotsky

Pendekatan pembelajaran kolaboratif, seperti kerja kelompok dan diskusi, sangat relevan dengan teori Vygotsky.

Guru berperan sebagai fasilitator atau pemandu, memberikan scaffolding untuk membantu siswa mencapai potensi mereka.

---

2. Teori Jean Piaget: Perkembangan Kognitif

a. Tahapan Perkembangan Kognitif Piaget

Piaget percaya bahwa perkembangan kognitif anak berlangsung melalui empat tahap yang bersifat universal dan linier:

1. Tahap Sensorimotor (0-2 tahun):

Anak belajar melalui pengalaman langsung dengan lingkungannya menggunakan indra dan gerakan fisik.

Konsep penting yang berkembang adalah permanensi objek (pemahaman bahwa objek tetap ada meskipun tidak terlihat).

2. Tahap Praoperasional (2-7 tahun):

Anak mulai menggunakan simbol, seperti bahasa, untuk merepresentasikan dunia.

Mereka cenderung berpikir egosentris, yaitu sulit memahami sudut pandang orang lain.

3. Tahap Operasional Konkret (7-11 tahun):

Anak mulai berpikir logis tentang benda konkret tetapi masih kesulitan dengan konsep abstrak.

Mereka mengembangkan pemahaman tentang konservasi (bahwa jumlah suatu benda tetap sama meskipun bentuknya berubah).

4. Tahap Operasional Formal (11 tahun ke atas):

Anak mampu berpikir secara abstrak, logis, dan hipotetis. Mereka mulai menggunakan penalaran deduktif untuk memecahkan masalah.

b. Konsep Utama dalam Teori Piaget

1. Asimilasi dan Akomodasi:

Asimilasi: Proses memasukkan informasi baru ke dalam skema (struktur pengetahuan) yang sudah ada.

Akomodasi: Proses mengubah skema yang ada untuk menyesuaikan dengan informasi baru.

Kedua proses ini terjadi dalam mekanisme yang disebut adaptasi.

2. Egosentrisme:

Piaget menekankan bahwa anak kecil cenderung egosentris, tetapi seiring perkembangan, mereka belajar untuk melihat perspektif orang lain.

3. Keseimbangan (Equilibration):

Proses keseimbangan antara asimilasi dan akomodasi untuk mencapai pemahaman baru.

c. Implikasi Teori Piaget

Pembelajaran harus disesuaikan dengan tahap perkembangan anak.

Anak perlu aktif mengeksplorasi lingkungan mereka untuk membangun pengetahuan secara mandiri.

Guru berperan sebagai pengamat dan penyedia lingkungan belajar yang mendukung eksplorasi.

---

3. Perbandingan Vygotsky dan Piaget

---

Kesimpulan

Baik teori Vygotsky maupun Piaget memberikan wawasan yang berharga tentang perkembangan sosial dan kognitif.

Piaget menekankan pentingnya eksplorasi individu dalam memahami dunia secara bertahap berdasarkan tahapan perkembangan.

Vygotsky menyoroti pentingnya interaksi sosial, budaya, dan bahasa dalam membentuk perkembangan kognitif.

Kedua teori ini sering digunakan secara komplementer dalam pendidikan untuk menciptakan pendekatan yang seimbang antara eksplorasi individu dan kolaborasi sosial.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun