Ilham Rusting, Sang Pejuang Kesehatan Remaja Melalui Kegiatan Posyandu Remaja
Seorang petugas Puskesmas menjadi pelopor berdirinya kegiatan Posyandu Remaja demi menekan permasalahan kesehatan yang terjadi dikalangan anak muda.
Adalah Ilham Rusting, 26 tahun, Petugas Gizi Nusantara Sehat yang saat ini ditugaskan di Puskesmas Tanah Toa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan yang resah dan gelisah akan kompliknya permasalahan kesehatan yang terjadi di kalangan remaja.Â
Kondisi banyaknya remaja yang terjebak dalam gaya hidup yang tidak sehat seperti prilaku seksual pranikah, banyaknya perokok usia dini, penggunaan narkoba, masalah gizi pada remaja, sampai pada  kabar mengenai seorang siswi berhenti sekolah lantaran hamil dan seorang siswa yang kedapatan mengunakan narkoba menjadi beberapa permasalahan remaja yang paling menakutkan baginya.
Melihat berbagai permasalahan yang ada, analisisnya pun bergerak mencari akar permasalahan yang menjadi pemicu tingginya masalah kesehatan yang terjadi pada remaja untuk segera ditindaklanjuti.Â
Analisis permasalahan yang terjadi pada remaja mulai diterapkan oleh Ilham pada tahun 2014, diawali saat dia masih bertugas di Sumatera Barat, tepatnya di Kabupaten Kepualauan Mentawai, Puskesmas Sikakap tahun 2014-2015 sebagai TIM PENCERAH NUSANTARA.Â
Sebuah program yang digagas oleh kantor Utusan Khusus Presiden RI untuk MDGs yang saat ini berubah nama menjadi Center For Indonesia's Strategic Development Initiatives (CISDI) yang  merupakan program untuk melakukan optimalisasi layanan kesehatan primer di Indonesia  yang bersifat lintas sektor.
Kemudian analisis tersebut dikembangkan di Kalimantan Barat, Kabupaten Sanggau Puskesmas Entikong  sebagai TIM NUSANTARA SEHAT pada tahun 2016-2018 dan juga di tempat penugasan saat ini yaitu Puskesmas Tanah Toa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, sebagai Tenaga NUSANTARA SEHAT INDIVIDU.Â
Sebuah Program yang diselenggrakan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia yang bertujuan untuk memperkuat layanan kesehatan primer di Indonesia melalui penempatan tim kesehatan di daerah perifer.Â
Fokus utama tim yang terdiri dari anak-anak muda ini adalah upaya promotif dan preventif, untuk mengubah mindset masyarakat mengenai kesehatan.
Menurut Ilham, ada beberapa faktor yang menjadi penyebab tinggi permasalahan kesehatan pada remaja diantaranya adalah kurangnya akses informasi kesehatan yang sampai kepada remaja. Selain kurang informasi, bentuk pengembangan pembinaan remaja yang bersifat pemberdayaan dinilai masih belum optimal diterapkan oleh Pemerintah setempat.Â
Oleh karena itu, sudah seharusnya pembinaan pada remaja dijadikan sebagai bagian dari program prioritas pemerintah, perlu ada solusi yang tepat sasaran yang mengarah pada konsep pemberdayaan remaja untuk mengatasi masalah kesehatan yang terjadi pada remaja saat ini.Â
Pemberdayaan yang dimaksud adalah pemberdayaan yang melibatkan remaja sebagai sasaran maupun pelaksana kegiatan, remaja harus mampu mengenali dirinya sendiri dan mampu mengenali masalah yang ada dalam dirinya dan memunculkan solusi untuk dirinya sendir"ujar Ilham.
Dari analisis ini, Ilham lantas merancang konsep kegiatan pemberdayaan remaja yang selaras dengan kebutuhan remaja yang diberi nama "Posyandu Remaja Berbasis Sekolah" dan pertama kali dibentuk di wilayah penugasan Ilham yaitu Puskesmas Sikakap, Kabupaten Kepulauan Mentawai,Sumatera Barat, Puskesmas Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimanatan Barat, dan Puskesamas Tanah Toa, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan.
Berbagai kegiatan dimunculkan dalam progam Posyandu Remaja yang diinisiasi oleh Ilham,diantaranya adalah penyampaian informasi kesehatan seperti informasi HIV/AIDS, penggunaan media sosial, bahaya pernikahan dini, bahaya penggunanan narkoba,rokok,hingga masalah kesehatan remaja lainnya yang disampaikan kepada semua remaja setiap kali kegiatan dilaksanakan.
Selain kegiatan penyuluhan, Ilham juga menambahkan kegiatan pemeriksaan kesehatan diantaranya adalah pengukuran berat badan, tinggi badan, lingkar perut, tensi darah, pemeriksaan hemoglobin,pemeriksaan gigi dan mulut hingga pemberian tablet tambah darah pada remaja puteri dan pemberian makanan tambahan untuk setiap remaja. Semua rangkaian kegiatan ini melibatkan remaja sebagai kader posyandu remaja.
Pada momen tertentu, Ilham mendatangkan berbagai pemateri seperti pihak Tentara Nasional Indonesia (TNI),Kepolisian, Pemuda karang taruna, pihak kecamatana, Pegiat remaja lainnya untuk berbagi cerita dalam rangka mengarahkan remaja untuk menjadi remaja yang lebih baik kedepannya.
Bagi ilham, melibatkan remaja sebagai kader maupun pelaksana kegiatan adalah solusi yang sangat tepat. Karena pada umumnya,komunikasi antar remaja lebih tebuka jika dilakukan dengan teman sebaya.Â
Dengan adanya interaksi antara kader selaku agen kesehatan dengan para remaja lainya, maka diharapkan kader dapat mengidentifikasi permasalahan yang terjadi pada teman mereka,yang kemudian Permasalahan-permasalahan tersebut dapat menjadi bahan analisis  bagi Ilham untuk melukan intervensi terhadap permasalahan tersebut.
Dampak nyata yang ditimbulkan dari kegiatan posyadu remaja yang disampaikan oleh Ilham adalah remaja lebih produktif. Mereka lebih sehat dari segi kesehatan,psikologi,media sosial hingga sehat dalam berkarya. Beberapa remaja yang berhasil dibina melalui kegiatan Posyandu Remaja menunjukan karya dalam sebuah prestasi yang sangat membanggakan.
Salah satu kader posyandu remaja itu adalah Yorimarlika Samaloisa pemuda kelahiran Mentawai yang bergabung dalam kegiatan pembinaan remaja melalui Posyandu Remaja telah aktif menyusun berbagai kegiatan interaktif untuk mengkampanyekan dampak bahaya konsumsi rokok pada teman sebayanya.Â
Bersama Ilham dan kawan-kawan, Yori dan anggota tim lainnya melakukan promosi di SD,SMP, dan SMA melalui kegiatan Posyandu Remaja yang rutin dilakukan puskesmas serta mengaktifkan kembali UKS sebagai tempat konsultasi berhenti merokok.Â
Selain itu, Yori bekerja sama dengan Gereja dan Pastoran, Yori dan anggota lainnya diberikan kesempatan untuk setiap minggunya melakukan promosi kesehatan kepada jemaat selepas ibadah. Â
Dengan segala hal yang dia lakukan tersebut, Presiden Jokowi Widodo melalui Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak memberikan penghargaan kepada Yori sebagai Tunas Muda Pemimpin Indonesia Tahun 2015.Â
Penghargaan ini membuka kesempatan Yori dalam mengembangkan kapasitasnya dalam upaya perlindungan anak dari asap rokok,sehingga dia terpilih sebagai Tim Pembaharu Muda Geraan FCTC untuk Indonesia pada tahun 2016 dan puncaknya pada tahun 2017, Yori berkesempatan menyampaikan aspirasinya agar FCTC diaksesi untuk melindungi anak dari cengkraman industry rokok di hadapan Deputi V Kantor Staf Presiden RI.
Salah satu kader posyandu remaja di Kecamatan Entikong Rico Dwi Permana, mengaku bahwa Posyandu Remaja merupakan sebuah kegiatan yang sangat baik karena sifatnya memberdayakan dan melibatkan remaja dalam menjaga kesehatannya dan merencanakan kehidupannya di masa yang akan datang.Â
Di Posyandu Remaja kami mendapatkan cara untuk memelihara kesehatan tubuh kita, kondisi kesehatan dan pertumbuhan tetap terpantau setiap bulannya' ungkap Rico Dwi Permana.
Tak hanya diapresiasi oleh kader Posyandu remaja, namun program ini juga mendapatkan apresiasi langsung oleh Kepala Puskesmas Entikong yaitu dr Hidayat Samiaji.Â
Menurut pengakuan beliau, Posyandu remaja adalah salah satu bentuk aksi nyata yang diinisiasi oleh Ilham dan kawan-kawan dalam upaya meningkatkan layanan kesehatan pada remaja.Â
Melalui kegiatan ini, remaja dapat dengan mudah mengakses layanan kesehatan dan informasi kesehatan lainnya.Tidak hanya mendapatkan layanan kesehatan, tetapi mereka juga didampingi oleh Pembina posyandu remaja yang dapat mengarahkan mereka agar menerapkan pola hidup sehat.
Puncak apresiasi terhadap progaram Posyandu Remaja terjadi pada saat Ilham masih bertugas di Tim Nusantara Sehat Puskesmas Entikong, dimana program Posyandu Remaja berhasil mendapatkan berbagai penghargaan bergensi.
Diantaranya adalah  mengantarkan Pemerintah Kabupaten Sanggau melalui Dinas Kesehatan Kabupaten Sanggau dan Puskesmas Entikong masuk nominasi TOP 99 dari 2.824 inovasi pelayanan publik di seluruh Indonesia  yang terdapftar pada tahun 2018 oleh Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Republik Indonesia (KEMENPANRB-RI).Â
Tidak hanya sampai pada Top 99 inovasi pelayanan publik, tetapi Program ini berlanjut pada TOP 40 inovasi pelayanan Publik Kemanpan RB Tahun 2018. Sebelumnya program Posyandu Remaja ini juga mampu mengantarkan Ilham sebagai juara 2 Pejuang Kesehatan dari 109 peserta Kompetensi Pejuang Kesehatan Nasional Seluruh Indonesia yang digelar oleh Dompet Dhuafa bekerja sama dengan PTT Exploration and Production Public Company Limited (PTTEP) Tahun 2017. Program ini juga mampu menjadikan Ilham sebagai Juara Pertama Tenaga Kesehatan Teladan kategori Petugas Gizi Tahun 2017.Â
Atas dasar pencapaian itu, dan melihat bagaimana program ini sangat diterima oleh berbagai lapisan masyarakat, maka Ilham mencoba mengembangkan pembinaan program Posyandu Remaja berbasis Sekolah lebih jauh lagi diberbagai wilayah yang ada di Indonesia melalui penyusunan buku Panduan Pelaksanaan Program Posyandu Remaja.Â
Buku yang disusun oleh Ilham diharapkan dapat menjadi referesi bagi tenaga kesehatan diseluruh penjuru Indonesia untuk dapat mengadopsi program yang serupa.Â
Sampai saat ini, buku tersebut telah didistribusikan ke berbagai penjuru di Indonesia yang akan menjadi wilayah binaan mulai dari Aceh,Sumatera Barat, Bengkulu,Riau, Jakarta, Jawa Timur,Jogyakarta, Nusa Tenggara Barat,Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tenggara,Kalimantan Barat, Kalimantan Utara dan berbagai wilayah lainnya.
Harapan Ilham kedepannya, program ini dapat menjadi role model bagi  seluruh Puskesmas di Indonesia. Sehingga impian mewujudkan mewujudkan generasi remaja yang sehat dan kreatif bukan hanya sekedar mimpi tetapi benar-benar terealisasi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H