Jika kembali dibuka, China akan bersaing dengan Eropa di pasar gas sehingga benua biru masih rentan kembali mengalami krisis gas.
Industri padat gas Eropa menunjukkan pelemahan. Misalnya, raksasa manufaktur kimia Jerman BASF yang harus mengambil keputusan sulit.Â
Perusahaan itu memiliki pabrik di Sungai Rhine, sebelumnya pabrik tersebut mengkonsumsi lebih banyak gas daripada konsumsi gas seantero Swiss.Â
Tapi harus segera berubah karena BASF telah memutuskan untuk berhemat di Eropa. Salah satu alasan di balik keputusan itu adalah kenaikan harga.
Memang harga energi gas turun di Eropa, tapi jelas, itu saja tidak dapat sepenuhnya menyelesaikan krisis energi. Jadi, jika tuduhan Eropa benar bahwa Rusia mempersenjatai pasokan gas, saya kira Putin belum kalah sepenuhnya di medan pertempuran ini.
Sumber: New York Times
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H