Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Artikel Utama

OPEC Kembali Naikan Harga Minyak, Ini Strategi AS Menghadapinya

7 Oktober 2022   10:05 Diperbarui: 12 Oktober 2022   13:04 797
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di tengah situasi ekonomi yang semakin parah, harga minyak mentah naik lagi. Kali ini bukan karena krisis baru atau eskalasi baru di Ukraina. Tapi karena produsen minyak sengaja membuat pilihan itu. Maksud saya kartel minyak OPEC dan sekutunya (non-OPEC). Hari Rabu mereka mengadakan pertemuan di Wina. Pertemuan tersebut merupakan pertemuan langsung pertama sejak pandemi covid-19.

Sebelumnya, sebagian besar ahli memperkirakan akan ada pengurangan produksi. Para ahli benar, karena tulah yang mereka setujui di Wina. OPEC dan sekutunya setuju untuk menurunkan roduksi minyak sebesar 2 juta barel per hari.

Alasannya untuk menstabilkan pasar. "Prioritas kami sekarang adalah menstabilkan Pasar. Sekarang kami dapat dituduh ingin mempengaruhi Pasar secara negatif...seperti yang digambarkan semua orang, Anda dan orang lain akan melihat bagaimana kami berperilaku di bulan-bulan mendatang."  

Sepertinya tidak ada yang membeli argument tersebut. Pengurangan produksi ini tidak ditujukan untuk menstabilkan pasar tetapi hanya untuk menaikkan harga.

Alasannya karena pasokan dan harga memiliki hubungan yang berbanding terbalik. Artinya jika Pasokan Naik, harga akan turun.

Dan jika Pasokan Turun, harga akan naik. Dalam hal ini OPEC dan sekutunya melakukan yang terakhir. Mereka memotong pasokan untuk menaikkan harga.

Formula ini sudah bekerja. Minyak mentah Brent Naik  sebesar 1,7 persen hingga mencapai 93 dolar per barel. Semua harga sekarang berada di level tertinggi dalam tiga minggu terakhir.

Pertanyaannya adalah kenapa sekarang? ini adalah pengurangan produksi terbesar OPEC sejak pandemi bermula tahun 2020. Apa yang menjelaskan pemilihan timing OPEC? Sederhananya karena untungnya besar.

Di masa lalu, negara-negara OPEC cukup bahagia saat minyak diperdagangkan antara 70 dan 80 dolar. Tetapi tahun ini pendapatannya meningkat. Ketika Rusia menginvasi Ukraina Harga minyak Naik menjadi lebih dari 120 dolar per barel sehingga negara-negara OPEC terbiasa dengan harga baru ini.

Di tengah krisis ekonomi yang sudah di depan mata, mereka ingin menciptakan bantalan agar saat tiba waktunya, pukulan resesi tidak terlalu menyakitkan mereka. Dan cara terbaik untuk melakukannya adalah dengan menaikkan harga minyak sekarang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun