Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Invasi Putin ke Ukraina Menandai Era Baru Politik Hard Power

3 Maret 2022   19:08 Diperbarui: 5 Maret 2022   03:33 1324
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto ini diambil dari video yang disediakan oleh Layanan Pers Kementerian Pertahanan Rusia pada hari Sabtu, 19 Februari 2022, menunjukkan rudal balistik antarbenua Yars diluncurkan dari lapangan udara selama latihan militer.| Sumber: AP PHOTO/ RDMPS via Kompas.com

Ada dua hal utama undang-undang tersebut: a) bahwa Belarus dapat menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia; dan b) bahwa pasukan Rusia boleh tinggal secara permanen di tanah Belarus. 

Dengan kata lain, Belarus menjadi negara satelit Rusia dan jika itu terjadi, negara-negara Eropa lainnya mungkin bereaksi. Finlandia misalnya, sampai sekarang tetap tidak bersekutu tetapi setelah invasi Rusia ke Ukraina, Finlandia sedang memikirkan kembali netralitasnya.

Suasana di Helsinki tegang: Finlandia punya perbatasan terpanjang Eropa dengan Rusia di lebih dari 1.300 kilometer, tetapi bukan bagian dari aliansi militer. Negara ini adalah sekutu dekat NATO, tetapi ada sedikit keinginan untuk bergabung dengan klub tersebut kecuali hingga belakangan ini.

Agresi Rusia di Ukraina telah mendorong publik Finlandia lebih dekat dari sebelumnya ke NATO. Partai-partai politik Finlandia berkumpul pada hari Selasa (1/3) untuk membahas serangan Rusia terhadap Ukraina dan peran Finlandia dalam keseimbangan kekuatan baru Eropa. 

Potensi keanggotaan NATO Finlandia juga akan dibahas. Perdana Menteri Sanna Marin mengatakan kepada wartawan Politico Senin (28/2). "Sangat dapat dimengerti bahwa banyak orang Finlandia telah berubah atau berubah pikiran setelah Rusia mulai berperang melawan Ukraina," kata Marin.

Sebuah survei oleh perusahaan penyiaran Finlandia Yle menemukan bahwa 53 persen orang Finlandia mendukung negara mereka bergabung dengan NATO. Angka ini naik menjadi 66 persen jika negara tetangga Swedia juga bergabung dengan NATO. 

Ini menandai perubahan drastis dalam sikap publik Finlandia--- dalam jajak pendapat sebelumnya pada tahun 2017, hanya 19 persen orang Finlandia yang mendukung keanggotaan NATO.

Inisiatif warga untuk mengadakan referendum tentang apakah Finlandia harus bergabung dengan NATO berhasil mengumpulkan 50.000 tanda tangan yang diperlukan dalam waktu kurang dari seminggu, dan akhirnya memaksa parlemen untuk memperdebatkannya.

Apa yang pemerintah mereka katakan? 

Perdana menteri Finlandia, Sanna Marin telah mendukung kebijakan non-blok, pada saat yang sama Marin ingin tetap membuka pilihan. Marin mengatakan, jika menyangkut keamanan nasional, Finlandia akan mengajukan permohonan keanggotaan NATO.

Swiss juga sedang melakukan pergerakan. Pada hari Senin, mereka mengumumkan bergabung dengan sanksi Uni Eropa terhadap Rusia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun