Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Politik Artikel Utama

Konflik Rusia-Ukraina: Putin Kutip Humor Pemerkosaan, Macron Jadi Broker, Scholz Masih Abu-abu

9 Februari 2022   21:38 Diperbarui: 11 Februari 2022   11:45 1603
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Vladimir Putin tidak peduli dengan kedaulatan Ukraina, dia hanya peduli tentang pengaruh dan kekuasaannya sendiri, jadi misi Macron pada dasarnya akan gagal. Yang dihasilkan Macron hanyalah penundaan.


"membangun bersama dan sejalan dengan jaminan keamanan fundamental bagi anggota Uni Eropa, bagi negara-negara di kawasan Ukraina, Georgia, Belarus, dan Rusia tepatnya tantangan yang perlu kami ambil. Kami melakukan percakapan yang melihat sejumlah proposisi muncul, di mana saya pikir antara Rusia dan Prancis, saya dapat mengatakan kami bertemu menuju konvergensi." Kata Macron di pertemuan itu.

Pernyataan itu akan mengkhawatirkan Kiev. Emmanuel Macron menghubungkan keamanan Eropa dengan keamanan Rusia. Jika Rusia tidak merasa aman maka Eropa tidak akan aman.

Tapi inilah masalahnya, ketika Putin merasa aman dia menyerang Georgia, mencaplok Krimea, dan sekarang bersiap-siap di perbatasan Ukraina.

Jadi pertanyaannya adalah, kapan Vladimir Putin akan benar-benar merasa aman?

Ribuan mil jauhnya, dua pemimpin mencoba untuk menghilangkan pertanyaan ini, presiden AS Joe Biden dan kanselir Jerman Olaf Scholz bertemu di White House, Washington DC.

Agenda mereka cukup sederhana, jika Putin ingin merasa aman, dia harus merasa aman menurut persyaratan NATO. Biden telah memperingatkan sanksi terhadap Rusia.

Tetapi semua mata tertuju pada Olaf Scholz, akankah kanselir "abu-abu" itu menunjukan warnanya? jawaban singkatnya, belum.

Joe Biden menawarkan untuk menggambar garis merah kepada Putin, kalau sampai menyerang Ukraina, proyek saluran pipa Nord Stream akan dibatalkan.

Begini yang dikatakan Biden pada pertemuan tersebut yang saya lansir dari Reuters.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun