Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Artikel Utama

Pengalaman Pertama Main TikTok: Bikin Pusing, Parno, tapi Ketagihan

8 Februari 2022   11:15 Diperbarui: 11 Februari 2022   08:57 1796
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi TikTok (KOMPAS)

Saya pikir sebagian besar masalah saya adalah tentang sifat saya yang sangat sensitif dan terlalu berpikir mendalam tentang sesuatu. Saya cenderung fokus untuk menyerap banyak hal sehingga rentang waktu yang singkat dari klip video dan desakan terus-menerus video yang terputar otomatis bikin saya kewalahan.

Saya tidak tahu apa yang diharapkan selanjutnya. Tidak ada "kata pengantar" untuk mempersiapkan diri pada video berikutnya yang akan ditonton. Aplikasi ini cenderung menuntut perubahan konstan fokus pengguna, sesuatu yang tidak biasa saya lakukan dalam kehidupan nyata.

Sifat kepribadian saya sebagai seorang introvert juga mempengaruhi reaksi awal saya. Sebagai seorang introvert, saya tidak terbiasa berinteraksi dengan orang baru.

Namun menggunakan TikTok seperti membuka pintu terus-menerus kepada berbagai macam orang yang tidak kita kenal, orang-orang yang tiba-tiba berbicara dengan cara yang berbeda, berpikir dengan cara yang tidak saya harapkan, dan bertindak sedemikian rupa sehingga akan mengejutkan.

Saya merasa seperti orang yang hidup di masa lalu dan tiba-tiba pergi ke masa depan, masa depan yang ditunjukkan pun tidak bertindak sebagai pemandu wisata yang menunjukkan tempat wisata secara jelas, tetapi seperti naik roller coaster yang memaksa saya untuk terus memperhatikan seluruh pengalaman dalam waktu singkat. 

Pada akhirnya, saya pikir harus ada penyesuaian yang saya lakukan agar bisa menggunakan TikTok dengan lebih bermanfaat. 

Saya pikir saya perlu mengikuti orang yang saya kenal serta topik dan tagar yang saya sukai. Dengan cara itu, mungkin AI aplikasi ini bisa memberi saya pengalaman yang lebih sesuai dan saya sukai sambil sesekali menawarkan konten yang sama sekali berbeda.

Dengan aplikasi ini, sekarang saya lebih siap untuk mengharapkan yang tak terduga.

Banyak hal yang cenderung bikin takut, tetapi yang terpenting pada akhirnya adalah cara kita mengatasi ketakutan tersebut biar tidak terlalu parno dengan hal baru. Sekali lagi "You never really know what you need or desire, right?"

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun