Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Artikel Utama

Bayang-bayang Omicron: Pembatasan Perjalanan Sepatutnya Jadi Pilihan Terakhir

22 Desember 2021   00:45 Diperbarui: 25 Desember 2021   07:56 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Grafik fatality rate penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakterin. Sumber: The Micro Scobe.

Menurut pendapat saya, untuk mengunci negara mana pun, atau membatasi perjalanan dari negara mana pun adalah tindakan terakhir. Ini harus dilakukan hanya setelah semua tindakan lain gagal.

Awalnya kita diberitahu, saat lockdown pertama dideklarasikan dikatakan kalau lockdown dilakukan untuk meratakan kurva. Tapi bagaimana situasinya sekarang?

Pemerintah di seluruh dunia memberlakukan penguncian dan pembatasan penerbangan sebagai tindakan pencegahan, bukan pengobatan epidemi yakni meratakan kurva. Karena kita tidak tahu bagaimana varian barunya, jadi sebagai pencegahan, mereka melarang penerbangan. Atau mengumumkan lockdown. Namun langkah ini punya efek buruk pada kehidupan orang kebanyakan, yang tak terukur. "Pikirkanlah tentang itu wahai pemerintah."

Seberapa besar kesehatan mental masyarakat telah terpengaruh dalam 2-3 tahun terakhir? Sementara tinggal terkurung di rumah, bagaimana perkembangan anak-anak terpengaruh karena tidak bisa pergi ke sekolah? Bagaimana lockdown mempengaruhi perekonomian negara? Seberapa besar pengaruhnya terhadap pengobatan penyakit lain ketika suatu negara terkarantina, dan semuanya terfokus pada Covid-19?

Pendapat saya, keputusan ini (saya mengkritik hampir setiap pemerintah di dunia) hanyalah langkah politik oleh pemerintah-pemerintah di dunia. Pemerintah varian ini (yang melakukan pembatasan perjalanan) ingin menunjukkan bahwa mereka melakukan sesuatu, dan tidak hanya diam.

Mereka ingin menunjukkan kepada warga bahwa mereka proaktif, bahwa mereka mengambil tindakan. Namun pada kenyataannya, jika tertarik untuk mempersiapkan negara menghadapi varian virus baru, pemerintah harus fokus pada ranjang rumah sakit.

Pemerintah harus memprediksi dan menyiapkan ventilator rumah sakit. Rumah sakit perlu bersiap untuk beban baru. Alih-alih melarang segalanya untuk orang-orang di negara bersangkutan.

Dalam beberapa bulan atau tahun mendatang, kita kemungkinan akan terus menerus mendapatkan berita varian baru dan mutasi. Karena akan ada mutasi konstan. Tapi jika ingin dunia kembali normal, saya rasa kita tidak bisa terus-terusan melakukan lockdown setiap kali varian baru muncul.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun