Ilustrasinya:Â
Sebuah kabel besar tersambung ke Indonesia melalui Jakarta, dari titik Jakarta, kabel menyebar ke arah segala arah hingga mencapai daerah-daerah yang berbeda di Indonesia.
Karena internet mencapai berbagai wilayah di negara, jadi, perusahaan yang telah meletakkan kabel ini memegang sejumlah besar daya yang signifikan karena memasok internet ke banyak tempat yang berbeda.Â
Bisa dikatakan perusahaan yang meletakkan kabel di darat untuk membantu internet menjangkau setiap rumah dengan menghubungkan kabel ini, kemudian ke kabel utama dan menghubungkan perangkat kita (komputer, laptop, dan ponsel) ke internet di seluruh dunia.
Otomatis, mereka juga yang memegang sejumlah besar daya yang signifikan. Mereka disebut penyedia layanan internet -ISP. Mereka adalah (perusahaan seperti) Indihome, Transvision, Bizznet, dsb., yang memasok internet ke rumah-rumah.
Karena itu ISP punya daya yang cukup kuat juga untuk memblokir situs web tertentu atas arahan Pemerintah.
Tetapi mereka tidak punya kekuatan yang cukup untuk mengontrol banyak hal, karena sebenarnya kita masih bisa menggunakan VPN untuk mengatasi pemblokiran ISP. (Dasar nakal).Â
Seperti setiap ponsel yang punya nomor (no. HP) yang bisa digunakan untuk menelepon ponsel lain, sama halnya setiap perangkat yang terhubung ke internet memiliki alamat yang disebut Internet Protocol Address atau alamat IP, terkadang hanya disebut IP.Â
Baik itu komputer, smartphone, atau server lain seperti pusat data, jika terhubung ke internet, perangkat-perangkat ini akan punya alamat IP.Â
Setiap situs web juga punya alamat IP, karena situs web disiarkan melalui perangkat server.
Saat kita menelepon ke nomor telepon lain, maka otomatis terjadi sambungan ke perangkat yang punya nomor telepon yang kita tuju.Â
Demikian pula, ketika mengetik alamat IP di browser, perangkat kita pergi ke server lain makanya kita bisa melihat situs web server itu di komputer kita sendiri. Sama seperti kita mendengar suara dari perangkat yang kita tuju dalam panggilan telepon.Â