Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pena Dilan "Lenin"

18 Desember 2020   15:22 Diperbarui: 19 Desember 2020   16:58 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Vladimir Ilyich Ulyanov, yang lebih dikenal dengan julukan Lenin / Olahan pribadi

Lenin merupakan salah satu tokoh paling berpengaruh pada abad ke-20, dan untuk selamanya telah mengubah haluan salah satu negeri terbesar di dunia. Tapi apakah ia pahlawan yang menggulingkan tirani penindas? atau penjahat mengganti tirani sebelumnya?

Saatnya mengadili Lenin dalam pengadilan sejarah kali ini.

"Tenang, tenang, hmm. Jadi kau penyebab band The Beatles bubar, bukan?" Hakim memulai sidang.

Penuntut  menatap sang hakim, Yah ampuuun Yang Mulia ini, "Itu Lenon Yang Mulia, John Lenon. Beliau ini Vladimir Ilyich Ulyanov. Alias Lenin, sang penggerak massa yang turut menggulingkan tsar Rusia Nikolai II pada 1917 dan mendirikan Uni Soviet, salah satu kediktatoran terburuk abad ke-20"

Mulut hakim membulat, keningnya terangkat "Ohh..."

"Tsar seorang tiran yang kejam, di bawah kekuasaannya rakyat kerja dalam perbudakan." Sambung pembela memulai tugasnya.

"Ini sampah. Perbudakan sudah dihapus pada 1861." Penuntut tidak percaya apa yang baru saja didengarnya. Alasan macam apa itu.

"Diganti dengan yang lebih buruk. Pemilik pabrik memperlakukan rakyat jauh lebih buruk dari tuan tanah feodal sebelumnya. Dan tak seperti tuan tanah, mereka selalu di sana. Buruh di Rusia bekerja sebelas jam sehari dan upahnya terendah di seluruh Eropa."

"Tapi Tsar Nikolai membuat hukum yang melindungi buruh"

"Ia cuma sungkan saja, sekadar memenuhi tuntutan minimum untuk menghindari revolusi dan itu pun ia gagal. Ingat yang terjadi pada 1905 setelah pasukannya menembaki pengusung petisi yang damai?"

Ya iyalah, ingat Tuan Pembela "Ya, dan tsar akhiri pemberontakan itu dengan menghadirkan konstitusi dan parlemen terpilih bernama Duma"

"Sambil mempertahankan kekuasaan absolut dan membubarkan mereka sekehendak hatinya? Huh..."

"Mungkin akan ada banyak reformasi pada saatnya bila orang radikal seperti Lenin tidak membuat masalah."

"Yang Mulia, Lenin melihat sendiri kakaknya, Aleksander dieksekusi oleh Tsar sebelumnya karena aktivitas revolusioner dan bahkan setelah reformasi, Nikolai melanjutkan represi massa dan eksekusi yang sama maupun keterlibatannya yang tak popular dalam Perang Dunia I mengorbankan begitu banyak  jiwa dan harta bagi Rusia"

"Hmm, Tsar ini kedengarannya bukan lelaki yang baik." Hakim menyimpulkan.

"Yang Mulia, mungkin Nikolai II menjerumuskan dirinya dengan keputusan buruk, tapi Lenin tak punya andil di sini. Saat pemberontakan Februari 1917 akhirnya memaksa Tsar turun saat Lenin masih dalam pengasingan di Swiss"

"Hm, jadi siapa yang sebenarnya berkuasa?" Tanya Hakim bingung.

Pembela menjelaskan, "Yang Mulia, Duma membentuk pemerintahan sementara yang dipimpin Alexander Kerensky, seorang borjuis gagal dan tak kompeten. Ia bahkan kembali melakukan serangan yang gagal dalam perang, padahal Rusia sudah banyak kalah bukannya menghentikannya seperti keinginan rakyat."

"Itu pemerintahan konstitusional demokratik sosial, paling progresif pada masanya. Dan ia bisa berhasil pada akhirnya bila Lenin tidak kembali di bulan April dikirim oleh Jerman untuk merongrong upaya perang Rusia dan memicu kerusuhan."

"Fitnah macam apa itu! Kerusuhan bulan Juli adalah reaksi yang wajar dan spontan menentang kegagalan pemerintah. Dan Kerensky menujukkan warna aslinya saat menyalahkan Lenin, lalu menahan dan melarang partai Bolsheviknya, memaksanya untuk lari ke pengasingan lagi. Demokrasi macam apa! Baguslah pemerintahan runtuh akibat ketakmampuan dan ketamakan mereka sendiri saat mereka mencoba kudeta militer namun minta pertolongan Bolshevik saat gagal. Setelah itu, Lenin hanya perlu kembali saat Oktober dan mengambil alih. Pemerintahan digulingkan dengan damai dalam semalam."

"Tapi yang dilakukan Boslhevik setelah berkuasa tidaklah damai. Berapa banyak dihukum mati tanpa diadili? Dan apakah keharusan membunuh Tsar sekeluarga, bahkan anaknya? Bisakah anda menjawabnya Tuan Pembela"

"Rusia diserang kekuatan imperialis asing, yang berupaya mengembalikan Tsar. Tiap keturunan raja yang selamat akan diakui sebagai penguasa oleh pemerintah asing. Itu akan jadi akhir dari semua yang diperjuangkan rakyat. Lagipula, mungkin bukan perintah Lenin."

"Tapi bukan cuma imperialis yang dibunuh Bolshevik. Bagaimana dengan pembersihan dan eksekusi terhadap partai sosialis dan anarkis lain, sekutu lama mereka? Bagaimana dengan Pemberontakan Tambov, saat petani menentang penyitaan gabah dan malah dibunuh dengan gas beracun? Atau mengirim tentara untuk menumpas buruh di Kronstadt, yang menuntut swa-kelola demokratis? Apa ini masih berjuang untuk rakyat?"

"Ya! Itu tindakan yang sulit, tapi masa itu sulit. Pemerintahan baru, perlu melindungi diri dari serangan segala penjuru agar tatanan sosialis dapat terbangun."

"Dan apa manfaat tatanan sosialis ini? Setelah menang perang saudara pun, terjadi kelaparan, represi dan jutaan dieksekusi atau mati di kamp, sementara penerus Lenin, Stalin, membuat kultus individu dan kekuasaan absolut."

"Itu tak direncanakan Lenin yang tak peduli pada keuntungan pribadi, bahkan musuhnya mengakui bahwa ia meyakini penuh perjuangannya, hidup sederhana dan kerja tanpa lelah sejak masa pelajar hingga kematiannya yang terlalu cepat. Ia melihat betapa Stalin haus kuasa dan coba memperingatkan partai tapi sudah terlambat."

"Dan berdekade totaliterianisme setelahnya?"

"Tuan Pembela, anda bisa menyebutnya apa saja, tapi upaya Lenin-lah yang mengubah Rusia dalam beberapa dekade saja, dari monarki terbelakang dan tak berkembang dipenuhi petani buta huruf, menjadi adidaya modern industrial dengan penduduk yang termasuk paling berpendidikan di dunia, kesempatan yang belum pernah ada bagi wanita di dunia saat itu. Karena Lenin-lah, Rusia menghasilkan sejumlah kemajuan ilmu pengetahuan yang terpenting dalam seabad. Kehidupan rakyat mungkin tidak mewah tapi hampir semua memiliki atap di atas kepalanya dan makanan di piringnya, sesuatu yang hanya dicapai oleh sedikit negeri bahkan sampai dunia hari ini."

"Tapi kemajuan ini masih dapat terjadi bahkan tanpa Lenin dan rezim represif yang didirikannya."

"Ya, aku pun bisa jadi penyanyi rock n roll terkenal. Tapi seperti apa aku kedengarannya? Sudahlah Tuan Penuntut, Lenin mungkin bersalah tapi ia hanya melakukan apa yang menurutnya terbaik di saat itu untuk membangun negerinya. Jadi, terpaksa sidang saya tutup untuk hari ini, dan ditunda sampai ada bukti baru yang lebih relevan."

Kita tak pernah bisa yakin apa yang akan terjadi bila yang berkuasa orang berbeda atau keputusan yang dibuat berbeda, tapi untuk menghindari kesalahan masa lalu kita harus selalu siap menempatkan tokoh sejarah untuk diadili dan mengambil hikmah darinya.

Dilan meletakan pena. Puas terlukis di wajahnya. Hmm...kurasa laporannya sudah cukup bagus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun