Mohon tunggu...
Dean Ruwayari
Dean Ruwayari Mohon Tunggu... Human Resources - Geopolitics Enthusiast

Belakangan doyan puisi. Tak tahu hari ini, tak tahu esok.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Pena Dilan "Genghis Khan"

3 November 2020   20:21 Diperbarui: 4 November 2020   11:01 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"..tapi itu membuat Chinghiz Khan tidak terkecuali di masanya dan bukan sekedar orang biadab yang haus darah." Lanjut pembela menimpali. "Kenyataannya, setelah penyatuan suku ia mengakhiri penculikan wanita. Wanita mongol mempunyai tingkat kesejahteraan yang lebih baik daripada kebanyakan lainnya di dunia saat itu. Mereka mengendalikan urusan dalam negeri, boleh menceraikan suami, dan merupakan penasihat tepercaya. Temjin tetap bersama isteri pertamanya sepanjang hidup bahkan membesarkan putra mererka yang mungkin tidak sah sebagai anaknya sendiri."

"Terlepas dari itu, warisan Genghis Khan adalah bencana: hingga 40 juta orang tewas sepanjang Eurasia. selama penaklukan keturunannya. 10 persen populasi dunia. Itu bahkan belum termasuk korban dari Wabah Hitam yang dibawa ke Eropa lewat pengepungan kota Kaffa oleh Orde Emas."

"Pastinya itu tidak disengaja." Kata hakim coba meluruskan narasi penuntut barusan.

"Sebenarnya ketika mereka melihat pasukan mereka sendiri sekarat karena wabah, mereka lontarkan tubuh yang terinfeksi melewati tembok kota." Sambung penuntut.

Pembela melengkungkan senyum, "Baiklah. Catatan yang anda referensikan ditulis lebih dari seratus tahun setelah kejadian. Seberapa bagus catatan tersebut bisa diandalkan menurut anda? Jangan lupa orang-orang yang selamat dan menuai manfaat dari Kekaisaran Chinghiz Khan."

"Manfaat?" Tanya hakim.

"Kekaisaran Mongol mempraktikkan toleransi beragama di antara rakyatnya, mereka memperlakukan tentara mereka dengan baik, mempromosikan mereka berdasarkan prestasi daripada jalur keturunan, mendirikan sistem pos yang luas dan menegakkan supremasi hukum universal, tidak lupa menyebutkan kontribusi mereka terhadap budaya"

"Yang anda maksud seperti penghancuran Hulagu Khan terhadap Baghdad, ibu kota budaya kala itu? Perpustakaan, rumah sakit dan saluran irigasi yang dibakar?"Tanya penuntut menimpali dengan geram.

"Baghdad sangat tidak beruntung, tetapi karena Khalifnya menolak menyerah, dan Hulagu kemudian dihukum oleh Berke Khan karena kehancuran yang kejam itu. Menghancurkan budaya bukanlah kebijakan Mongol. Biasanya mereka menyelamatkan cendekiawan, dokter dan pengrajin dari tempat penaklukan dan mentransfernya sesuai bidangnya ke seluruh dunia. Mereka menyebarkan pengetahuan ke seluruh dunia."

"Okelah. Lalu bagaimana dengan kehancuran Kievan Rus? meninggalkan orang-orangnya dalam abad kegelapan bahkan ketika Renaisans menyebar ke seluruh Eropa Barat?" Tanya penuntut sinis.

Pembela menanggapinya, "Eropa Barat hampir tidak damai pada saat itu. Stabilitas kekuasaan Mongol membuat Jalur Sutra berkembang sekali lagi memungkinkan perdagangan dan pertukaran budaya antara Timur dan Barat dan warisannya ditiru Rusia dan China dari pangeran yang berperang menjadi negara bersatu. Nyatanya, lama setelah kekaisarannya, keturunan Chinghiz Khan dapat ditemukan di antara bangsawan yang berkuasa di seluruh Eurasia"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun