Kriyamana Karmaphala bisa disebut juga sebagai pahala dari perbuatan yang tidak bisa dinikmati langsung pada kehidupan saat ia berbuat. Sehingga hasil dari perbuatan kehidupan sekarang itu didapatkan setelah seseorang mengalami proses kematian.
Artinya, akibat perbuatan seseorang selama hidupnya akan diterima pada kehidupan yang akan datang. Dari pengertian tadi, dapat disimpulkan bahwa Kriyamana Karmaphala adalah perbuatan yang dilakukan pada kehidupan sekarang, yang hasilnya akan didapatkan pada kehidupan yang akan datang.
Dalam kehidupan sehari-hari nya tentu kita pastinya pernah berfikir, kenapa dalam kehidupan ini saya kurang beruntung ? selalu ditimpa oleh kesialan ataupun masalah yang bertubi-tubi. Padahal dalam kehidupan sehari-hari saya selalu berbuat baik, sering membantu orang, dan selalu rajin sembahyang. Tentunya pertanyaan-pertanyaan tersebut sering sekali muncul di benak kita.
Hal tersebut merujuk pada salah satu jenis karmaphala yaitu sancita karmaphala, yang menekankan pada karma (perbuatan) di kehidupan terdahulu, namun karena phala (hasil) dari perbuatan tersebut belum habis dinikamati pada kehidupan terdahulunya maka sisa phala (hasil) tersebutlah yang harus dinikamati pada kehidupan saat ini. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa setiap manusia dalam kehidupan ini mempunyai tabungan karma baik dan karma buruk akibat wasana karma (hasil perbuatan) pada kehidupan sebelumnya. Sehingga jika di kehidupan sebelumnya kita lebih banyak berbuat baik, pastinya di kehidupan yang akan datang atau pada kehidupan saat ini kita akan menerima  banyak kebahagiaan, begitu pun sebaliknya jika di kehidupan sebelumnya kita lebih banyak berbuat buruk maka pastinya di kehidupan mendatang atau di kehidupan saat ini kita akan mendapatkan hasil atau balasan yang buruk pula. Hal itulah yang dinamakan sebagai hukum sebab akibat (Karmaphala).
Dalam kitab Suci Bhagawadgita Adhyaya III sloka 9 telah menegaskan pernyataan diatas, yaitu:
"Lokha Yam Karma Bandhanah"
Artinya: Dunia dan kehidupan terikat dengan hukum Karma
Lalu, apakah kita semua bisa memperbaiki karma ?
Hal tersebut tentunya sangat bisa, karena dalam ajaran agama Hindu terdapat banyak cara untuk memperbaiki karma kita. Salah satu cara yang sangat mudah yaitu dengan berhenti menanam karma buruk dan teruslah menanam karma baik. Tentunya cara tersebut sangat bisa untuk kita lakukan karena kita terlahir sebagai manusia merupakan anugerah Tuhan paling sempurna.
Walaupun sejatinya nasib manusia tak bisa lepas dari ikatan hukum karmaphala. Namun, kesempatan lahir sebagai manusia merupakaan saat yang tepat untuk berkarma yang baik. Hal tersebut juga termuat dalam  kitab suci Sarasamuscaya sloka 4 yang menyatakan bahwa:
"Apan ikan dadi wwang, utama juga ya, nimittaning mangkana, wenang ya tumulung awaknya sangkeng sangsara, makasadhanang subhakarma, hinganing kottamaning dadi wwang ika".