Mohon tunggu...
Deandra Gaudi Raszadin
Deandra Gaudi Raszadin Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMAN 28 Jakarta - XI IPS 2 (05)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petualangan Puppy si Anjing Mungil

23 November 2020   20:21 Diperbarui: 23 November 2020   20:34 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sekelebat ingatan tentang tempat penampungan hewan yang dilihatnya melalui iklan tadi kembali muncul. Haruskah Puppy pergi saja dari rumah dan memulai kehidupan barunya di tempat tersebut? Toh, sang pemilik juga sepertinya sudah sibuk dengan dunianya sendiri. Puppy merasa terpinggirkan, apa arti kehadirannya di mata sang pemilik?

Ini bukan pertama kalinya sang pemilik menduakannya. Sudah terlalu sering Puppy merasa kecewa. Setelah menimbang-nimbang, akhirnya anjing itu pun memutuskan untuk pergi meninggalkan rumah dan pemiliknya. Ia ingin mencari dunia baru yang bisa memberikannya kebahagiaan.

Melalui pintu peliharaan berukuran sedang yang menyatu dengan pintu rumah, Puppy keluar dari rumah sang pemilik. Anjing itu melangkah menjauh dari komplek perumahan menuju jalan raya. Ia tidak tahu arah, lalu bagaimana caranya ia dapat mencapai tempat penampungan hewan?

Seekor kucing liar yang tengah mengubrak-abrik tempat sampah mencuri perhatian Puppy. Kucing berwarna hitam dengan corak putih dan mata hijau itu membuat Puppy tersentak karena tubuhnya yang sangat kurus. Kucing liar itu menyadari kehadiran Puppy, ia pun keluar dari tempat sampah dan mendatangi Puppy.

"Anjing hilang? Kabur? Ditinggal oleh pemilik?" tanya kucing liar itu tanpa berbasa-basi, "hmm, biar kutebak. Kamu pasti anjing yang kabur dari rumah!"

Gotcha! Tebakan kucing tersebut 100% benar! Puppy tergemap mendengarnya. Kucing itu tertawa dan bertanya, "Jadi, apa alasanmu kabur dari rumah?"

"Aku ingin ke tempat penampungan hewan saja." Puppy menjawab dengan air liur yang menetes.

"Kenapa ingin ke sana?" Kucing liar itu kembali bertanya.

"Hanya ingin mencari kebahagiaan," balas Puppy singkat, tetapi si kucing liar dapat mengerti maksudnya, "hei, Kucing! Bisa tolong antar aku ke tempat penampungan hewan? Aku tidak tahu jalan untuk menuju ke sana."

Kucing itu pun mengangguk. "Aku bisa mengantarmu ke sana. Ayo, ikuti aku!"

Sesuai dengan perkataannya, Puppy mengikuti langkah kucing liar itu. Mereka berjalan cukup jauh, Puppy mulai merasa kelelahan. Sementara itu, kucing yang tengah menjadi petunjuk arah bagi Puppy itu tidak terlihat kelelahan sama sekali. Kedua binatang itu pun tiba di pusat kota setelah berjalan selama hampir dua jam. Akan tetapi, mereka masih belum sampai di tempat penampungan hewan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun