Mohon tunggu...
Deandra Gaudi Raszadin
Deandra Gaudi Raszadin Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar

SMAN 28 Jakarta - XI IPS 2 (05)

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Petualangan Puppy si Anjing Mungil

23 November 2020   20:21 Diperbarui: 23 November 2020   20:34 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Guk! Guk guk guk!"

Gonggongan yang disuarakan oleh Puppy tidak dihiraukan oleh sang pemilik. Puppy bosan, sudah berminggu-minggu pemiliknya tidak mau bermain dengannya karena sibuk bekerja. Anjing berwarna cokelat yang mungil itu lantas mencoba mendekati sang pemilik, berusaha untuk merayunya agar mau bermain bersama. Namun, sang pemilik hanya mengelus-elus kepala Puppy dan kembali melanjutkan pekerjaannya di depan komputer.

"Guk guk!" gonggong Puppy kepada sang pemilik.

"Ada apa, Puppy? Mau bermain? Nanti ya, aku sedang sibuk bekerja. Kamu tunggu saja di depan televisi," balas sang pemilik tanpa menoleh ke arah Puppy sama sekali.

Anjing itu pun keluar dari kamar pemiliknya dan berjalan ke arah televisi. Ekornya bergoyang-goyang saat ia menuruni tangga. Layar televisi masih menyala, menampilkan tayangan berita tentang informasi terkini. Tayangan berita tersebut berganti menjadi iklan yang menampilkan sebuah tempat penampungan hewan. Ada banyak anjing dan kucing di sana, mereka terlihat bahagia. 

Mata Puppy membesar tatkala ia melihat iklan tersebut. Di dalam iklan tersebut, anjing-anjing yang ada di sana nampak begitu senang karena bisa bermain dengan orang-orang yang berkunjung ke tempat penampungan itu. Puppy merasa iri karena dirinya tidak dapat merasakan kebahagiaan yang sama.

Suara derap langkah dari arah tangga membuat Puppy menjulurkan lidahnya girang, pemiliknya pasti ingin bermain dengannya! Buru-buru anjing mungil itu menghampiri sang pemilik dan memutarinya.

"Aduh, Puppy. Ayo kita main!" kata sang pemilik sembari mengelus-elus Puppy.

Namun, saat mereka hendak pergi ke halaman rumah untuk bermain, ponsel sang pemilik berdering. Ada panggilan masuk rupanya. Sang pemilik langsung memutus panggilannya sepihak setelah menerima panggilan itu dan berlari ke kamarnya, meninggalkan Puppy yang masih terdiam di dekat pintu.

"Puppy, kita bermain besok saja, ya? Aku mau ke kantor, ada yang harus aku urus." Sang pemilik melambaikan tangannya ke Puppy dan menutup pintu rumah.

Puppy menggeleng-geleng. Ia merasa kecewa karena pemiliknya lebih memprioritaskan pekerjaannya daripada bermain dengan Puppy. Bukan berarti Puppy tidak mengerti dengan kesibukan sang pemilik, hanya saja Puppy juga hewan yang mempunyai perasaan. Wajar saja jika ia merasa kecewa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun