Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Kursi Erdogan Diguncang Gempa, Kursi Jokowi Meredam Gempa

11 Februari 2023   07:20 Diperbarui: 11 Februari 2023   14:29 449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pasca bencana itu, pembangunan di NTB dilakukan lebih massif. Bandara internasional diresmikan, sirkuit baru dibuat, infrastuktur ditambah, investasi dan pembangunan hotel dipermudah. Wisata NTB diperkuat, daerah yang tadinya terpinggirkan dan sulit dijangkau, menjadi mudah diakses. MotoGP dan Superbike 2022, dilakukan di Mandalika, yang merupakan wilayah NTB.

Yang menarik untuk dicatat, pada dua kali pemilu Jokowi selalu kalah di NTB dengan jumlah suara separuh dari lawannya.

Jokowi saat meninjau gempa Lombok (gambar:kemenag.go.id) 
Jokowi saat meninjau gempa Lombok (gambar:kemenag.go.id) 

Perbedaan berikutnya adalah, pernyataan awal setiap menghadapi bencana. Pernyataan pembuka yang selalu disampaikan Jokowi ketika menghadapi adalah: "turut berduka-cita". Potret empati kepada keluarga korban.

Setelah itu Jokowi menyampaikan langkah yang diambil pemerintah guna mengatasi gempa, dengan menyebutkan orang atau pihak yang diberi amanah memegang tanggung jawab dalam menangani gempa. 

Di Lombok, warga dibangunkan rumah tahan gempa, guna persiapan jika di masa depan gempa kembali melanda. Sementara di Cianjur, warga direlokasi dari wilayah rawan gempa.

Jokowi memang bukan aktor utama yang menangani gempa, ada BNPB dan lembaga terkait yang lebih berperan. Kita patut berbangga karena negara kita banyak belajar dan lebih siap menangani bencana sejak tragedi Tsunami 2005 silam.

Namun demikian sebagai pemimpin Jokowi menjalankan perannya. Dari pernyataan pembuka hingga penanganan bencana, langkah Jokowi terukur. Bandingkan dengan Erdogan yang ketika menghadapi bencana, selalu mengaitkannya dengan takdir sebagai kata penghibur.

Manajemen penanganan bencana pemerintahan Jokowi membuat kursi Jokowi tahan gempa. Malahan kursi Jokowi makin kukuh setelah gempa. Atau mungkinkah sebaliknya, justru kursi Jokowi-lah yang meredam gempa di Bumi Indonesia?

Sementara itu satu kali Gempa Turki, kekuatannya lebih besar dari perkiraan Erdogan, karena turut menggoyang kursi kepresidenannya. Jika gempa tahun 1999 mengangkat Erdogan ke puncak kekuasaan Turki pada 2003, mungkinkah gempa juga yang menurunkan Erdogan dari kekuasannya?

Tanggal 14 Mei tahun ini, jika tidak ada aral melintang Turki mengadakan pemilu untuk memilih anggota parlemen dan presiden.  Erdogan berambisi untuk melanjutkan 20 tahun kekuasaannya, tetapi nampaknya kali ini kata-kata favoritnya: takdir, yang menghalangi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun