Mohon tunggu...
Irpanudin .
Irpanudin . Mohon Tunggu... Petani - suka menulis apa saja

Indonesianis :) private message : knight_riddler90@yahoo.com ----------------------------------------- a real writer is a samurai, his master is truth, his katana is words. -----------------------------------------

Selanjutnya

Tutup

Segar Pilihan

Serba Sayur, Resep Anti Ribet Buat Sahur Di Rantau

13 Mei 2019   23:49 Diperbarui: 13 Mei 2019   23:55 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Hidup di rantau bukan hal yang mudah. Terutama kalau sendiri. Apalagi di Bulan Ramadhan.

Apalagi semakin menuju tengah bulan puasa, banyak warung makan (terutama warteg) yang sudah tutup karena pekerjanya sudah mudik duluan. Warung-warung ini baru buka lagi sekitar satu minggu setelah idul fitri.

Bagi perantau di ibukota, kondisi ini tentu membuat harus pintar-pintar menyiasati keadaan. Terutama untuk memnuhi kebutuhan primer, makan. Kalau untuk buka puasa relatif lebih mudah, yang susah untuk sahur. Jadi bisa masak darurat menjadi wajib.

Sayur adalah bahan yang paling mudah didapat, paling awet, dan paling sederhana untuk dimasak. Setidaknya menurut pendapat pribadi saya. Hanya butuh waktu sekitar 30 untuk membuat makanan sehat, nikmat dan anti ribet buat sahur.

3 jenis sayur yang biasa saya olah untuk sahur, sehingga bisa dimasukkan kategori sayur favorit, adalah: sayur lodeh, sayur sop, sayur asam, dan tumis. Resep lain seperti sambal bisa ditambahkan sebagai pelengkap.

Secara umum hampir seluruh resep sayur dimasak dengan cara yang sama. Hanya bahan dan bumbunya yang berbeda. Saya mengandalkan tips-tips berikut ini untuk memasak sayur buat sahur. Setidaknya tips ini terbukti cocok untuk saya yang hidup di rantau sendiri.

Pertama, olah dan potong lah sayuran sebelum tidur. Supaya nanti tidak terlalu repot kalau bangun terlalu mepet imsak, saya memotong sayur sebelum isya dan memasukkannya ke dalam kotak sebelum diletakkan di lemari pendingin. Kalau pun kesiangan dan tidak sempat masak, jangan khawatir, potongan sayur itu awet beberapa hari kok.

Potongan yang paling sering saya simpan adalah potongan kol, wortel, kacang panjang, kangkung dan kentang. Kalau sudah siap dari malam begitu bangun selesai cuci muka kita bisa langsung memasaknya.

Kedua, jangan gengsi menggunakan bumbu siap olah. Saya termasuk pecinta kemudahan, kalau ada yang mudah, kenapa mesti merepotkan diri menyiapkan berbagai hal yang memakan waktu tidak sedikit. Bumbu siap olah di pasaran sudah sangat lengkap kok, rasanya pun tidak jauh dengan bumbu yang kita siapkan sendiri dari bahan asli.

Kalau lidah kita masih merasa ada yang kurang nendang dengan bumbu pasaran, tinggal siapkan bumbu-bumbu lain untuk sebagai bahan tambahan untuk menambah rasa masakan kita. Tapi untuk ini, kita wajib mengenali bumbu yang kurang pada  bumbu siap saji. Misal kalau resep sayur asam siap saji kurang seger atau kurang asam, kita bisa menambahkan asam geprek saat kita memasak sayur. Tambahin satu kilogram asam, dijamin kecut.

dokpri
dokpri
Ketiga, kenali lama waktu kematangan setiap bahan. Ini teori dasar penting saat memasak. Setiap bahan memiliki lama kematangan yang berbeda. Bahan masakan yang paling lama matang dimasukkan lebih dahulu, baru setelah beberapa menit bahan masakan lain menyusul. Dalam waktu sahur, kalau kepepet sekiranya waktu untuk memasak seluruh bahan tidak cukup, maka bahan-bahan yang lama matang tidak perlu dimasak.

Masaklah makanan yang lebih cepat matang. Tumis kangkung dan tumis kacang panjang, bagi saya merupakan jenis sayur yang relatif lebih cepat untuk diolah dibanding bahan masakan lain. Atau kalau saya, kadang tidak perlu sampai memasak sayur. Merebus sayur sebentar buat dicolek sambal, sudah cukup untuk santapan nikmat sahur.

Keempat, siapkan makanan darurat. Bangun 5 menit sebelum imsyak, mana sempet buat masak? Maka makanan yang awet atau bisa dimasak kilat wajib untuk disiapkan. Abon atau mungkin telur goreng merupakan pilihan.

Kelima, siapkan alat masak cadangan. Kompor llistrik kecil atau kompor gas mini dengan satu atau dua tabung gas kecil merupakan perangkat wajib yang harus kita miliki sebagai alat masak darurat. Bagaimana kalau gas anda habis dan anda tidak punya alat masak cadangan? Memangnya ada yang tengah malam jualan gas?

dokpri
dokpri
Kalau lima tips masak untuk sahur itu dilakukan, maka makan sahur tidak lagi merepotkan seperti zaman pra sejarah dulu. Soal resep, saya merasa cukup dengan bumbu siap saji dari swalayan yang tinggal sobek dan tuang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Segar Selengkapnya
Lihat Segar Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun