Hidup di rantau bukan hal yang mudah. Terutama kalau sendiri. Apalagi di Bulan Ramadhan.
Apalagi semakin menuju tengah bulan puasa, banyak warung makan (terutama warteg) yang sudah tutup karena pekerjanya sudah mudik duluan. Warung-warung ini baru buka lagi sekitar satu minggu setelah idul fitri.
Bagi perantau di ibukota, kondisi ini tentu membuat harus pintar-pintar menyiasati keadaan. Terutama untuk memnuhi kebutuhan primer, makan. Kalau untuk buka puasa relatif lebih mudah, yang susah untuk sahur. Jadi bisa masak darurat menjadi wajib.
Sayur adalah bahan yang paling mudah didapat, paling awet, dan paling sederhana untuk dimasak. Setidaknya menurut pendapat pribadi saya. Hanya butuh waktu sekitar 30 untuk membuat makanan sehat, nikmat dan anti ribet buat sahur.
3 jenis sayur yang biasa saya olah untuk sahur, sehingga bisa dimasukkan kategori sayur favorit, adalah: sayur lodeh, sayur sop, sayur asam, dan tumis. Resep lain seperti sambal bisa ditambahkan sebagai pelengkap.
Secara umum hampir seluruh resep sayur dimasak dengan cara yang sama. Hanya bahan dan bumbunya yang berbeda. Saya mengandalkan tips-tips berikut ini untuk memasak sayur buat sahur. Setidaknya tips ini terbukti cocok untuk saya yang hidup di rantau sendiri.
Pertama, olah dan potong lah sayuran sebelum tidur. Supaya nanti tidak terlalu repot kalau bangun terlalu mepet imsak, saya memotong sayur sebelum isya dan memasukkannya ke dalam kotak sebelum diletakkan di lemari pendingin. Kalau pun kesiangan dan tidak sempat masak, jangan khawatir, potongan sayur itu awet beberapa hari kok.
Potongan yang paling sering saya simpan adalah potongan kol, wortel, kacang panjang, kangkung dan kentang. Kalau sudah siap dari malam begitu bangun selesai cuci muka kita bisa langsung memasaknya.
Kedua, jangan gengsi menggunakan bumbu siap olah. Saya termasuk pecinta kemudahan, kalau ada yang mudah, kenapa mesti merepotkan diri menyiapkan berbagai hal yang memakan waktu tidak sedikit. Bumbu siap olah di pasaran sudah sangat lengkap kok, rasanya pun tidak jauh dengan bumbu yang kita siapkan sendiri dari bahan asli.
Kalau lidah kita masih merasa ada yang kurang nendang dengan bumbu pasaran, tinggal siapkan bumbu-bumbu lain untuk sebagai bahan tambahan untuk menambah rasa masakan kita. Tapi untuk ini, kita wajib mengenali bumbu yang kurang pada  bumbu siap saji. Misal kalau resep sayur asam siap saji kurang seger atau kurang asam, kita bisa menambahkan asam geprek saat kita memasak sayur. Tambahin satu kilogram asam, dijamin kecut.
Masaklah makanan yang lebih cepat matang. Tumis kangkung dan tumis kacang panjang, bagi saya merupakan jenis sayur yang relatif lebih cepat untuk diolah dibanding bahan masakan lain. Atau kalau saya, kadang tidak perlu sampai memasak sayur. Merebus sayur sebentar buat dicolek sambal, sudah cukup untuk santapan nikmat sahur.
Keempat, siapkan makanan darurat. Bangun 5 menit sebelum imsyak, mana sempet buat masak? Maka makanan yang awet atau bisa dimasak kilat wajib untuk disiapkan. Abon atau mungkin telur goreng merupakan pilihan.
Kelima, siapkan alat masak cadangan. Kompor llistrik kecil atau kompor gas mini dengan satu atau dua tabung gas kecil merupakan perangkat wajib yang harus kita miliki sebagai alat masak darurat. Bagaimana kalau gas anda habis dan anda tidak punya alat masak cadangan? Memangnya ada yang tengah malam jualan gas?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H